WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Dengan insiden badai raksasa, kebakaran hutan, hujan es, banjir, angin tornado, dan kekeringan, Amerika Serikat mencatatkan kerugian tertinggi sepanjang tahun lalu senilai 306 miliar dolar AS atau Rp 4.100 triliun.
Dilansir dari The Guardian, Senin (8/1/2018), ada 16 bencana alam yang tercatat terjadi di AS dan menimbulkan kerusakan hingga miliaran dolar.
Badan Nasional Kelautan dan Atmosferik Nasional (NOAA) melaporkan angka kerugian tersebut lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk rekor pada 2005 senilai 215 miliar dolar AS.
NOAA menjelaskan laporan kerugian tersebut telah disesuaikan dengan inflasi.
Baca juga : Inilah 7 Bencana Alam Dahsyat di Dunia Selama 2017
Tiga dari lima badai di AS pada tahun lalu menjadi kontributor utama. Peristiwa Badai Harvey menyumbang kerugian sebesar 125 miliar dolar AS atau Rp 1.678 triliun.
Badai tersebut menjadi bencana alam kedua paling merugikan setelah Badai Katrina yang terjadi pada 2005.
Kebakaran hutan di bagian barat wilayah AS menyebabkan kerugian sebesar 18 miliar dolar AS atau Rp 241,6 triliun, tiga kali lipat dari rekor kebakaran AS sebelumnya.
Sedikitnya 362 orang tewas dalam insiden bencana alam di AS sepanjang 2017.
Baca juga : Kebakaran Hutan di California Terus Catatkan Rekor Tahun Ini
Badan prakiraan cuaca AS menyatakan 2017 sebagai tahun dengan temperatur udara terpanas ketiga yang pernah tercatat dalam sejarah AS.
Sebanyak 48 negara bagian memiliki suhu tahunan 2,6 derajat lebih hangar dari rata-rata pada abad ke-20. sebelumnya, pada 2012 dan 2016, suhu di wilayah tersebut juga mengalami peningkatan tahunan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.