MELBOURNE, KOMPAS.com — Nangka merupakan buah tropis dengan pohon berbuah terbesar di dunia. Kini, buahnya menjadi bahan utama burger Hawaii yang disajikan di restoran The Alley di Melbourne, Australia.
Sejak pemiliknya, Allie Pyke, menambahkan nangka ke menu makanan vegannya, dia bersama stafnya harus meyakinkan para pelanggan restoran bahwa yang mereka makan bukanlah daging sama sekali.
Seperti di sejumlah kafe dan restoran di Australia, The Alley menyajikan nangka untuk terlihat dan terasa seperti daging.
"Ada seorang perempuan yang datang beberapa hari lalu yang makan dengan lahapnya," ujar Pyke, seperti dilansir dari Australia Plus.
Baca juga: Tak Hanya Durian, Nangka Juga Diburu...
"Saat sedang makan burger Hawaii-nya, dia datang ke kasir dan berkata, 'Sepertinya ada daging di burger saya dan saya adalah vegan'," tambahnya.
"Kasir kemudian harus meyakinkannya tidak ada daging di burgernya," ucapnya.
Menurut Pyke, bukan rasa nangka yang membuat orang-orang tertipu, tetapi teksturnya.
"Saat kita menumis nangka dengan beberapa tomat, kemudian membuat saus barbeku, ditambah bawang, maka akan menciptakan rasa berasap dengan tekstur seperti daging," katanya.
Rasanya seperti permen karet
Alison Salleras dan suaminya, Peter, telah menanam pohon angka di kebun miliknya, Fruit Forest Farm, sebelah utara kawasan Tully, Queensland. Mereka sudah mengirimkan produknya ke pasar-pasar di Sydney dan Melbourne selama 15 tahun.
Baca juga: Buah Nangka, Pengganti Daging yang Sarat Nutrisi
Salleras mengatakan, tidak seperti nangka mentah, nangka yang matang memiliki citra rasa yang khas.
"Rasanya seperti permen karet (merek) Juicy Fruit," katanya.
"Saya membuat kari dari nangka hijau, lebih mirip ayam daripada daging," katanya.
"Dengan kari yang saya buat, kami kupas kulit nangka dan menggunakan seluruh daging buahnya. Sangat lezat rasanya seperti ayam," ucapnya.
Selama musim panen nangka dari November sampai Maret, keluarga Salleras mengirimkan 300 sampai 500 kilogram nangka segar dalam sepekan ke pasar-pasar di negara-negara bagian di kawasan selatan Australia.
Baca juga: Pesawat Terbang Apung Jatuh di Australia, 6 Tewas
Produksi nangka Australia terkonsentrasi di sekitar Darwin dan Queensland yang memiliki iklim tropis.
Menurut badan penelitian AgriFutures Australia, pada 2011-2012 produksi nangka mencapai 742 ton dengan perkiraan nilai 2,6 juta dollar Australia atau Rp 26 miliar. Permintaan buah nangka yang terus meningkat.
Sementara itu, sebuah proyek penelitian Northern Territory sedang berupaya meningkatkan hasil panen petani lokal.
Baca juga: Tes DNA Ungkap Penyakit Misterius yang Diderita Remaja Australia
Salleras mengatakan, pasar untuk nangka masih sangat terbatas dan relatif kecil. Sebagian besar pelanggan yang membeli nangka di pasar ritel adalah konsumen asal Asia, yang secara tradisional menyantap nangka segar dalam berbagai hidangan manis dan gurih.
Namun, mungkin keadaan ini mulai berubah dengan konsumen yang meluas seiring meningkatnya sajian nangka yang ditemukan di menu-menu restoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.