Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudal Houthi yang Ditembakkan ke Saudi Punya Ciri Khas Iran

Kompas.com - 20/12/2017, 10:15 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com - Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley mengungkapkan rudal yang ditembakkan dari Yaman ke ibu kota Arab Saudi, Riyadh, pada Selasa (19/12/2017), memiliki ciri khas senjata yang dipasok Iran.

Saat berpidato di hadapan para anggota Dewan Keamanan PBB, Haley mengatakan rudal tersebut memiliki kesamaan dengan rudal dalam serangan serupa yang menggunakan senjata pasokan Iran.

"Kita harus bertindak bersama untuk mengungkap kejahatan rezim Teheran. Jika kita tidak melakukannya, Iran akan membawa dunia lebih masuk ke dalam konflik kawasan," ujarnya, seperti dilansir dari BBC Indonesia.

Baca juga : Saudi Hancurkan Rudal Houthi yang Incar Kediaman Raja Salman

Haley mengajukan serangkaian aksi yang bisa dilakukan Dewan Keamanan PBB. Namun, Rusia yang bersekutu dengan Iran, mengindikasikan tidak akan mendukung rencana aksi tersebut.

Sebelumnya, Iran berkeras membantah mempersenjatai kubu pemberontak Houthi di Yaman.

Saluran TV Al Masirah milik kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengatakan sasaran rudal menargetkan pertemuan para pemuka Arab Saudi di Istana Al Yamama, yang merupakan kantor pusat Raja Saudi dan pengadilan kerajaan.

Agenda lain dalam pertemuan itu termasuk pembahasan anggaran tahunan dan yang juga dihadiri oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman.

Baca juga : Serangan Udara Koalisi Saudi Tewaskan 10 Perempuan Yaman

Sebuah video yang diunggah oleh seorang pria di distrik Olaya memperlihatkan kepulan asap putih di atas wilayah Riyadh dan terdengar suara ledakan.

Juru bicara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, Turki Al Maliki, menyebut rudal tersebut telah dihalau dengan menggunakan rudal Patriot.

Dia mengatakan serangan itu membuktikan keterlibatan lanjutan Iran yang menyokong Houthi.

Awal bulan lalu, satu rudal juga berhasil dicegat sebelum menghantam bandara Riyadh. Halley mengklaim rudal tersebut merupakan buatan Iran.

Baca juga : Houthi Eksekusi 30 Anggotanya yang Hendak Menyerah

Data PBB memperlihatkan lebih dari 8.670 orang meninggal dunia dan 49.960 lainnya cedera sejak pasukan koalisi turut campur dalam peperangan di Yaman.

Perang tersebut juga menyebabkan 20,7 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan dan turut menimbulkan wabah kolera yang diperkirakan menewaskan 2.219 orang sejak April lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com