Selama tes, Bloodhound akan menggunakan ban karet karena berada di lintasan aspal.
Tes sesungguhnya pun bakal dilakukan pada tahun 2019 di Northern Cape, Afrika Selatan.
Dengan lintasan kering berpasir di lokasi tersebut, roda Bloodhound akan dibuat dari piringan aluminium.
"Saya akan melihat instrumen setiap waktu. Jika terlalu lambat, akan saya batalkan. Jika terlalu cepat juga saya batalkan," tegas Green.
Green mengaku, melalui proyek Bloodhound ini, dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa usaha memecahkan rekor kecepatan tidak akan pernah pudar.
"Kami mendesain kendaraan paling canggih, paling cepat, dan berperforma tinggi di kolong langit," tutur pria 55 tahun tersebut.
Baca juga : Airbus-Aerion Garap Pesawat Supersonik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.