Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Abe Sukses Besar, Raih "Supermayoritas" Parlemen

Kompas.com - 23/10/2017, 01:00 WIB
Ericssen

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Keputusan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, untuk menggelar pemilu dini, setahun lebih cepat dari jadwal, berbuah manis dan boleh dibilang sukses besar.

Koalisi partai berkuasa, Partai Liberal Demokratik Jepang (LDP) dan Partai Komeito, berhasil mempertahankan dua pertiga atau "supermayoritas" kursi di parlemen.

Exit poll dari televisi TBS, Minggu (22/10/2017) sore, menunjukan, LDP dan Komeito diproyeksikan memenangkan 311 dari 465 kursi.

Kemenangan telak ini berarti Abe telah memimpin LDP tiga pemilu beruntun memenangi dua pertiga kursi parlemen, pencapaian yang tentunya tidaklah mudah.

Tidak banyak yang menduga Abe akan menang mudah ketika parlemen secara mengejutkan dibubarkan bulan lalu.

Bahkan perdana menteri berusia 63 tahun itu mengatakan, targetnya hanyalah mempertahankan mayoritas kursi parlemen.

Baca: Akankah PM Abe Bubarkan Parlemen dan Gelar Pemilu Dini 

Kemunculan Partai Harapan pimpinan Gubernur Tokyo Yuriko Koike yang populer menjadi alasan mengapa ketika itu LDP diprediksi akan kehilangan banyak kursi.

Koike adalah mantan mitra serta sekutu politik Abe di LDP.

Namun popularitas Partai Harapan yang baru berusia sebulan akhirnya redup seiring dengan berjalannya kampanye.

Alih-alih menjadi penantang utama Abe, yang ada malahan Partai Harapan tersungkur ke posisi tiga dengan proyeksi oleh TV NHK meraih 38 hingga 59 kursi.

Partai Konstitusional Demokratik Japan, partai baru yang juga dibentuk bulan lalu secara mengejutkan akan menjadi oposisi terbesar dengan raihan 44 hingga 67 kursi.

Popularitasnya yang sempat anjlok akibat isu nepotisme dan arongansi kekuasaan pertengahan tahun ini juga sempat memunculkan pertanyaan mengenai masa depan pemerintahan Abe.

Baca: Partai Abe Menangi Pemilu Majelis Tinggi Jepang

Bisa dikatakan Abe berhasil melewati krisis politik itu dengan kemenangan telak yang spektakuler ini. 

Kemenangan besar ini diyakini akan memuluskan dua ambisi besar Abe. Yang pertama adalah mengamandemen konstitusi pasifis Jepang.

Abe sosok konservatif nasionalis memang sudah lama ingin mewujudkan ambisi pribadinya merombak konstitusi Jepang untuk mengizinkan "Negeri Samurai" menggunakan dan mengirim pasukan militernya.

Kedua adalah ambisinya membidik rekor untuk menjadi perdana menteri terlama dalam sejarah Jepang.

Jika dapat terus mempertahankan kekuasaannya hingga Desember 2019 maka rekor itu akan terpecahkan.

Baca: Shinzo Abe Menang Pemilu, AS Harap Bisa Pererat Kerja Sama

Abe telah menjabat sebagai presiden LDP sejak 2012 dan dapat kembali mencalonkan diri di pemilu internal partai di bulan September 2018.


Sosok yang telah menjabat sebagai pm selama 6 tahun ini menolak berkomentar apakah dia akan mencalonkan diri.

Jika maju dan menang, Abe dapat terus berkuasa hingga September 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com