HARARE, KOMPAS.com - Presiden Zimbabwe Robert Mugabe mengklaim negaranya sudah mampu menghasilkan bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sendiri.
Klaim keberhasilan ini merupakan yang pertama kali sejak Zimbabwe menerapkan kebijakan kontroversial untuk mencabut lahan dari petani kulit putih.
Presiden Mugabe mengungkapkan hal itu di hadapan parlemen Zimbabwe di Harare, Selasa (12/9/2017).
Sejak tahun 2000, ratusan petani kulit putih diusir dari lahan di negara itu.
Baca: Presiden Mugabe: Saya Tidak Sekarat
Seringkali mereka diusir dengan kekerasan, dan tanahnya lalu diserahkan kepada sekutu partai ZANU-PF yang berkuasa.
Dalam banyak kasus, lahan itu menjadi terbengkalai dan tidak produktif. Padahal, Zimbabwe sebelumnya dikenal sebagai "keranjang roti" bagi Afrika.
"Negara ini pada tahun ini berhasil mendapatkan kembali status swasembada pangannya di dukung curah hujan yang baik dan pengenalan komando pertanian," kata Mugabe seperti dikutip AFP.
"Pemerintah sekarang bekerja untuk mengkonsolidasikan pertanian melalui, antara lain, menginvestasikan lebih banyak sumber daya dalam pengembangan sumber air dan irigasi."
Panen jagung membantu Zimbabwe mendapatkan kembali ketahanan pangannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.