Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Tahun "Sejarah Panas" AS-Korut, dan Kini Berlanjut...

Kompas.com - 04/09/2017, 09:45 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

Pada bulan Oktober, tiga bulan setelah kematian Kim Il-Sung dan suksesi oleh anaknya Kim Jong-Il, Pyongyang dan Washington menandatangani sebuah kesepakatan bilateral.

Korut berkomitmen untuk membekukan dan membongkar program nuklir militernya dengan imbalan pembangunan reaktor sipil.

Pada tahun 1999, setahun setelah tes pertama rudal balistik jarak jauh, Kim Jong-Il mengumumkan sebuah moratorium uji coba rudal, dan Washington mulai mengurangi sanksi.

Oktober 2000, Menteri Luar Negeri AS Madeleine Albright bertemu dengan Kim Jong-Il di Pyongyang.

"Axis of Evil"

Pada bulan Januari 2002, Presiden AS George W. Bush melabeli Korea Utara, bersama dengan Iran dan Irak, sebagai bagian dari "poros kejahatan".

Pada bulan Oktober, Washington menuduh Pyongyang melakukan program pengayaan uranium rahasia yang melanggar kesepakatan nuklir tahun 1994.

Pada bulan Agustus 2004, Korut menyatakan, tidak mungkin untuk berpartisipasi dalam program nuklir baru dengan AS.

Korut pun mulai menyerang Bush dengan menyebutkan tirani yang lebih buruk daripada Hitler dan seorang politikus bodoh.

Pada tahun 2006, Pyongyang pun melakukan uji coba nuklir pertamanya.

Daftar hitam AS

Pada bulan Oktober 2008, AS menarik Korut dari daftar hitam negara-negara sponsor terorisme.

Hal itu dilakukan sebagai "imbalan" atas kontrol terhadap semua instalasi nuklir Pyongyang.

Pyongyang telah masuk dalam daftar hitam AS sejak tahun 1988 karena diduga terlibat dalam pengeboman sebuah pesawat Korsel pada tahun 1987 yang menewaskan 115 orang.

Tahanan AS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com