Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekitar 25.000 Warga Sipil Masih Terperangkap di Raqqa

Kompas.com - 26/08/2017, 07:04 WIB

Bukan pertama kali PBB meminta penghentian perang sementara waktu untuk alasan kemanusiaan di Suriah, seperti diserukan juga di Aleppo dan Homs.

Akan tetapi, contoh di kedua kota itu memperlihatkan penghentian perang jarang terwujud sampai salah satu pihak yakin mereka sudah memenangkan perang.

Para warga Raqqa yang selamat mengatakan kepada Amnesty International bahwa mereka terancam ranjau darat dengan sasaran orang-orang yang berupaya meninggalkan kota, sementara ada serangan artileri dan udara terus menerus, seperti tertulis dalam laporannya.

Amnesty menyatakan kampung dan kamp penampungan di sebelah selatan Sungai Efrat juga menghadapi pengebomam dari tentara pemerintah Suriah yang didukung Rusia.

"Situasinya hanya akan lebih berbahaya karena pertarungan memasuki tahap-tahap akhir di pusat kota," tambah laporan Amnesty International.

Baca: Warga yang Ingin Kabur dari Raqqa Harus Sediakan Minimal Rp 13 Juta

Organisasi hak asasi itu juga mendesak diperukan tindakan yang lebih banyak untuk menyelamatkan nyawa warga sipil yang terperangkap di dalam konflik dan menyediakan jalur aman ke luar dari medan perang.

Menteri Pertahanan AS, James Mattis, yang berkunjung ke Baghdad, Irak, Rabu (23/8/2017) mengatakan, "Kami bukan manusia sempurna. Kami bisa membuat kesalahan dan dalam perang seperti ini, tragedi terjadi. Namun kami pihak yang baik, dan warga yang tidak berdosa di medan perang mengetahui hal itu."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com