Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Bangkrut dan Ditutup, Lokomotif Bersejarah Terpaksa Dilelang

Kompas.com - 14/07/2017, 16:28 WIB

Hari hilangnya benda bersejarah

"Setelah keputusan Mahkamah Agung pada Jumat (7/7/2017) yang lalu, semuanya akan berakhir," kata Reynolds.

Koleksi bersejarah museum ini akan dilelang pada tanggal 2 Agustus. "Itu hari-H nya," sebut Reynolds.

"Saat itulah banyak barang ini akan pergi, dan pergi selamanya.”

"Ke depan, seseorang akan berkata, 'apa yang mereka lakukan? Mereka tahu ini adalah warisan penting, tapi tidak ada yang melakukan apa pun dan itu hilang, hilang selamanya'."

Pada tahun 2016, museum ini terpaksa menyatakan diri bangkrut karena tak bisa membiayai semua keperluan operasional.

Menjual warisan Canberra

Reynolds mengatakan, organisasi yang dikelola secara sukarela hanya bisa berbuat sedikit untuk menyelamatkan museum itu.

"Kami mencoba sebagai individu untuk mendesak pemerintah, tapi pastilah karena cuaca dingin di Canberra -mereka tak mau bergerak agar tetap hangat.”

"Mereka tak terlihat tertarik untuk membeli beberapa kepemilikan ini atas nama masyarakat. Beberapa dari gerbong ini berusia 110 tahun."

"Dan, kemungkinan besar mereka akan menghilang, dan muncul sebagai penginapan atau taman bermain anak di suatu tempat."

"Ini adalah bagian dari cerita inti Canberra yang kami jual di sini."

Reynolds mengatakan, ia berharap organisasi lokal mungkin tertarik untuk membeli beberapa gerbong kereta.

"Saya ingin melihat sejarah lokal yang berharga ini tetap tinggal di Canberra. Mungkin ada perusahaan di sini yang mengatakan, 'inilah kesempatan untuk membuat perbedaan nyata dan menjamin warisan Canberra',” cetusnya.

"Para kreditur memang perlu dibayar, tapi ada beberapa gerbong yang memiliki banyak koneksi ke sejarah Australia yang perlu dijaga."

"Kita akan merasa bersalah di masa depan jika kita membiarkan ini pergi," ungkapnya lagi.

Baca: Mugabe Lelang 300 Ekor Sapi untuk Sumbang Uni Afrika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com