Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Kondisi Polkam di Qatar, KBRI Doha Siapkan Langkah Antisipasi

Kompas.com - 06/06/2017, 21:05 WIB

DOHA, KOMPAS.com - Komunitas Indonesia di Qatar diimbau untuk tetap tenang namun waspada dan terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di sekitarnya melalui berbagai sarana.

Warga Indonesia diaspora di Qatar tidak perlu mengambil langkah-langkah yang berlebihan mengingat situasi di Qatar masih aman dan terkendali.

Dubes RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhamad Basri Sidehabi menyampaikan hal tersebut terkait pemutusan hubungan diplomatik oleh tujuh negara Arab, seperti disampaikan oleh Pelaksana Fungsi Politik, Boy Dharmawan, Selasa (6/6/2017).

Tujuh negara yang melakukan hubungan diplomatik dengan Qatar tersebut adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain,  Mesir, Yaman, Libya, dan Maladewa.

Baca: Saudi Tutup Perbatasan Darat, Warga Qatar Borong Bahan Makanan

Dubes RI menyampaikan imbauan pada saat pertemuan dengan masyarakat Indonesia di kompleks Al Khor Community (AKC), kota Alkhor, sekitar 60 km dari Doha, ibu kota Qatar pada Senin (5/6/2017).

Menurut tokoh diaspora, Said Malawi yang juga karyawan migas, QatarGas, yang telah dua dekade menetap di Al Khor,  sebagian besar tenaga kerja ahli Indonesia bermukim pada Al Khor Community dan konon ini merupakan komunitas diaspora Indonesia terbesar di dunia .

Kunjungan ke Alkhor tersebut merupakan upaya KBRI untuk menunjukan kepada WNI di Qatar bahwa kondisi politik dan keamanan berjalan normal seperti biasanya.

Dubes RI yang didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha, Endang Kuswaya dan Pelaksana Fungsi Politik, Boy Dharmawan juga dalam melakukan pemantauan langsung di berbagai tempat, jalan jalan dan kondisi pusat pebelanjaan dan keramaian lainnya.

Baca: 7 Negara Arab Putuskan Hubungan Diplomatik, Ada Apa dengan Qatar?

Sampai hari ini kondisi politik dan keamanan pada umumnya berjalan normal, tidak terdapat tanda-tanda meningkatnya eskalasi politik dan keamanan.

Meski demikian terdapat peningkatan jumlah keamanan khususnya kawasan yang dianggap penting seperti pusat pemerintahan, tempat-tempat ibadah,  bandara, stasiun, terminal bis, fasilitas publik serta pusat perbelanjaan yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat.

Menurut Dubes Basri, KBRI telah mempersiapkan langkah antisipasi guna mengantisipasi kondisi di lapangan.

"Dubes adalah orang terakhir yang akan meninggalkan Qatar", ujar mantan Pilot F-16 pertama Indonesia ini guna meyakinkan masyarakat agar tetap tenang dalam menghadapi kondisi politik dan keamanan.

"Kondisi politik ini sudah terjadi pada tahun 2014 lalu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," pungkasnya.  

Baca: Diplomasi Kuliner lewat Tempe di Qatar, "Delicious... Tasty"

Mantan anggota DPR ini mengatakan, persiapan telah dilakukan KBRI mengingat jumlah WNI di Qatar yang relatif cukup besar.

Berdasarkan informasi International Organisation for Migration (IOM) jumlah WNI pada tahun 2015 sekitar 43 ribu.

WNI tersebut tersebar di seluruh Qatar, terutama di Al Khor, Dukhan, Umm Said, Al Shamal, Doha dan daerah di sekitarnya.

Terkait dengan situasi di kawasan, Dubes Basri menyampaikan posisi pemerintah bahwa Indonesia dengan prihatin mengikuti secara dekat perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini.

Indonesia mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dan rekonsiliasi  untuk menyelesaikan masalah ini.

Baca: Qatar Bermaksud Membangun Rumah Sakit di Aceh

Indonesia menekankan kembali semua negara untuk menghormati prinsip hubungan internasional, seperti saling menghormati kedaulatan masing masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain.

Indonesia mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam  memerangi terorisme dan bekontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com