Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Janji Presiden Rouhani, Kini Saatnya Rakyat Iran Menagih

Kompas.com - 20/05/2017, 22:16 WIB

TEHERAN, KOMPAS.com - Iran telah menggelar Pemilu Presiden pada 19 Mei 2017, dan hasilnya, rakyat Republik Islam itu kembali memilih Hassan Rouhani untuk kedua kalinya sebagai pemimpin mereka.

Empat tahun lalu Rouhani terpilih jadi pesiden dan menjanjikan banyak hal kepada pemilihnya. Janji itu diulangnya kembali dalam kampanye menjelang Pilpres 2017, yang membuatnya kembai dipercaya sebagai Presiden Republik Islam Iran.

Bagaimana pemenuhan janji kampanye itu?

Soal kebebasan

Rouhani menang Pilpres 2013 dengan meraih 51 persen suara, menyingkirkan tujuh kandidat saingannya.

Baca: Rouhani: Jika Saya Kalah, Iran Akan Kembali ke Masa Kegelapan

Di kalangan generasi muda dan kaum wanita, Rouhani dipandang sebagai tokoh pemberi harapan. Janji kampanye saat itu adalah memberi lebih banyak kebebasan dan perujukan dengan barat.

Kementrian perempuan

Rouhani dilantik oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Presiden Rouhani mengumumkan kabinet baru pada Agustus 2013.

Tapi komposisinya tidak sesuai janji kampanye, yang menyatakan akan membentuk kementrian perempuan. Semua menterinya adalah pria.

Jabatan menteri strategis di kabinet tetap ditunjuk oleh pemimpin tertinggi.

Keluar isolasi tanpa konjungtur

Kesepakatan nuklir Iran dengan enam negara kuat, yakni lima negara pemilik hak veto (anggota tetap DK PBB) ditambah Jerman (anggota tidak tetap DK PBB), membuat Iran keluar dari isolasi internasional selama beberapa dekade. Sejumlah sanksi ekonomi juga dicabut.

Baca: Presiden Iran: Pemilu Solusi Terbaik Akhiri Konflik Suriah

Namun, masalahnya, janji dorongan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru setelah dicabutnya sanksi, tidak bisa terwujud.

Masalah pengangguran

Pemerintah Rouhani memang mampu menekan laju inflasi dari lebih 40 persen ke tingkat sekitar 10 persen.

Namun, angka pengangguran resmi tetap tinggi pada kisaran 12 persen dengan kuota pengangguran di kalangan remaja di bawah 25 tahun bahkan lebih dari 25.

Iran berkategori negara generasi muda, dengan umur rata-rata penduduknya pada median 30 tahun.

Lapangan kerja

Iran setiap tahunnya harus menciptakan 1,2 juta lapangan kerja baru. Terutama untuk menampung generasi muda yang menyerbu pasar kerja.

Realitanya, hanya tercipta separuh dari lapangan kerja yang dibutuhkan.

Baca: Dukung Rouhani, Pemimpin Reformis Iran Khatami Sebar Video 'Kampanye"

Ekonomi Iran tergantung pendapatan dari bisnis minyak bumi dan yang paling terkena dampak kurangnya lapangan kerja adalah perempuan. Di seluruh Iran 70 persen perempuan menganggur.

Pelecehan di jalan

Rouhani menjanjikan kepada kaum perempuan Iran, akan menghentikan pelecehan terhadap perempuan di jalanan.

Tapi, dari 20 organisasi yang berwenang mengawasi busana kaum perempuan, sebagian tidak berada dalam kendali presiden.

Ironisnya tahun 2016 komandan polisi Teheran melantik 7000 petugas polisi rahasia yang bertugas mengawasi cara berpakaian kaum wanita.

Reformasi budaya mandeg

Ruohani menjanjikan reformasi budaya dan menyatakan, ia serta menteri kebudayaan tidak takut ancaman kaum konservatif.

Tapi nyatanya kasus kesewenang-wenangan mencegah acara musik dan budaya terus naik.

Baca: Pemilu Iran, Presiden Rouhani di Jalan Menuju Masa Jabatan Kedua

Tukang pukul kelompok konservatif kerap menyerbu konser dan mencegah musisi naik panggung, atau bahkan mengusir mereka.

Pembebasan politisi oposisi

Ruohani juga ingin menghentikan represi terhadap kelompok oposisi.

Khususnya ia berjanji akan membebaskan tahanan politik tokoh oposisi, Mehdi Karubi, Mir Hossein Moussavi dan istrinya Zahra Rahnavard.

Kenyataannya tiga tokoh politik yang menggugat kecurangan pemilu presiden 2009 itu tetap dikenai tahanan rumah.

Traktat hak warga

Hassan Rouhani menjanjikan traktat hak warga, yang menjamin kemerdekaan dan hak warga Iran. Desember 2016, Presiden Rouhani mengusulkan rancangannya.

Baca: Tokoh Reformis, Hassan Rouhani, Menang Telak Pilpres Iran

Kepala kehakiman Iran Sadegh Larijani) yang diangkat langsung oleh pimpinan religius menegaskan posisinya, bahwa kehakiman Iran tak perlu pelajaran tambahan.

Kebebasan pers

Iran di bawah presiden Hassan Ruohani yang terkenal moderat, tetap menjadi salah satu negara di dunia dengan kasus penangkapan wartawan tertinggi.

Dalam indeks kebebasan pers, Iran berada di ranking 169 dari 195 negara.

Penangkapan para wartawan diperintahkan langsung oleh kehakiman yang didominasi kaum konservatif. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com