BEIJING, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya ikut bereaksi atas uji coba peluru kendali yang dilakukan Korea Utara pada hari Minggu kemarin.
Seperti yang diberitakan, rudal balistik jenis baru yang diujicoba Pyongyang itu jatuh ke wilayah Laut Jepang, yang dekat dengan perbatasan Rusia.
Korut pun telah mengakui bahwa mereka memang mengetes sebuah produk senjata terbaru berupa peluru kendali tipe "medium long-range", yang mampu membawa hulu ledak nuklir berkekuatan besar.
Baca: Korut Akui Tembakkan Rudal Terbaru, Hwasong-12
Terkait aksi Pemimpin Korut Kim Jong Un tersebut, Putin yang berbicara kepada wartawan di sela kunjungannya ke Beijing, China, Senin (15/5/2017) menegaskan, tak ada yang baik dengan uji coba itu.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia membenarkan bahwa peluru kendali itu jatuh beberapa ratus kilometer dari Kota Vladivostok di wilayah Rusia.
Namun Putin lalu mengatakan, kehadiran peluru kendali itu tak ditujukan sebagai ancaman bagi negaranya. Demikian diberitakan Associated Press.
Baca: Uni Eropa: Uji Coba Rudal Korut Ancam Perdamaian Dunia
Dalam komentar yang dikutip kantor berita Rusia, Putin mengaku mempertimbangkan untuk menyatakan ujicoba peluru kendali Korut sebagai hal yang tak dapat diterima.
"Kita perlu kembali berdialog dengan Korea Utara, dan menghentikan intimidasi macam ini demi mencapai solusi damai," ungkap Putin.
Baca: Korut Kembali Tembakkan Rudal, Trump Serukan Sanksi Lebih Keras
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.