Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Siber Skala Besar Hantam 99 Negara

Kompas.com - 13/05/2017, 16:52 WIB

Baca: Apa Urgensinya Badan Siber Nasional untuk Indonesia?

Kementerian dalam negeri Rusia menyatakan telah "melokalisasi virus" menyusul "serangan terhadap komputer pribadi yang menggunakan sistem operasi Windows".

Sejumlah anggota masyarakat telah mengunggah foto layar komputernya yang terdampak serangan peretas, termasuk mesin tiket kereta api lokal di Jerman dan laboratorium komputer di sebuah universitas di Italia.

Beberapa perusahaan di Spanyol, termasuk perusahaan telekomunikasi Telefonica dan perusahaan listrik Iberdrola, merasakan dampak dari serangan siber tersebut.

Terdapat laporan yang menyebutkan agar para staf di sejumlah perusahaan diberitahu untuk mematikan komputer mereka.

Perusahan telkom Portugal, perusahaan jasa pengiriman FedEx, serta jaringanan telepon seluler terbesar kedua di Rusia juga mengklaim bahwa mereka terdampak.

Siapa di balik serangan itu?

Beberapa ahli mengatakan serangan tersebut kemungkinan dilakukan untuk mengeksploitasi kelemahan sistem Microsoft yang telah diidentifikasi NSA dan diberi nama EternalBlue.

Alat peretas milik NSA kemudian dicuri sekelompok hacker yang menyebut dirinya sebagai The Shadow Brokers, yang kemudian mencoba menjualnya dalam lelang online.

Namun demikian mereka kemudian membuat alat yang tersedia secara bebas, dan mengumumkan kata sandinya pada awal April lalu.

Baca: "Cyber Terrorism", Salah Satu Alasan Dibentuknya Badan Siber Nasional

Para peretas mengatakan mereka menerbitkan kata sandi tersebut sebagai "protes" terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Ketika itu, sejumlah ahli keamanan dunia maya telah mengatakan bahwa ancaman serangan peretas itu nyata, tetapi dianggap tidak terlalu menakutkan.

Sebuah sistem untuk menutupi kelemahan dari serangan peretas telah dirilis oleh Microsoft pada Maret lalu, namun tidak dapat diterapkan karena belum semua sistem melakukan pembaruan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com