Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2017, 08:49 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Runtuhnya terowongan tempat pembuangan limbah nuklir yang paling terkontaminasi di Amerika Serikat memunculkan kekhawatiran tentang aspek keselamatan di fasilitas tersebut.

Beberapa pihak menggambarkan tempat itu sebagai bom waktu yang berdetak, dan siap meledak kapan saja.

Diberitakan AFP, para pekerja pada hari Rabu (10/5/2017) mulai membendung lubang di terowongan yang runtuh di fasilitas yang berada di Hanford di negara bagian barat Washington.

Otoritas terkait, sehari sebelumnya telah mengumumkan keadaan darurat terkait insiden ini.

Ribuan pekerja pun terpaksa terkurung selama beberapa jam, saat ditemukan celah menuju saluran pembuangan di lokasi itu.

Pejabat federal mengatakan, sekitar 50 truk berisi tanah akan digunakan untuk menutup lubang sedalam enam meter di terowongan.

Di dalam tempat itu, limbah yang terkontaminasi radioakif selama ini dibuang.

Terowongan tersebut adalah satu dari dua lokasi yang menjadi tempat pembuangan yang ada sejak fasilitas tersebut menghasilkan plutonium untuk persenjataan nuklir AS.

Di tempat ini pula bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, yang mengakhiri Perang Dunia II diproduksi.

Baca: 68 Tahun Silam, Bom Nuklir Luluh Lantakkan Nagasaki

Kondisi runtuhan di lubang tersebut terdeteksi saat pemeriksaan rutin. Temuan ini kontan menjadikan Hanford sebagai pusat perhatian.

Tempat yang dijuluki sebagai lokasi paling beracun di AS itu sebelumnya pernah mengalami serangkaian insiden di tahun-tahun sebelumnya.  

"Ada banyak bencana yang menunggu untuk terjadi di sana, dan satu dapat mengarah ke yang lain," kata Tom Carpenter dari kelompok advokasi Hanford Challenge.

Dia juga bertindak sebagai pengacara yang mewakili pelapor di Hanford dan situs nuklir lainnya.

Carpenter mengatakan, hingga saat ini tidak ada kontaminasi yang terdeteksi dari keruntuhan terowongan itu.

Insiden tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi dalam upaya pembersihan di fasilitas besar yang tersebar di areal seluas 1.518 kilometer persegi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com