"Indonesia dan Australia adalah dua negara bertetangga yang memiliki kemitraan strategis di berbagai bidang," ujar Derry.
"Sebagai calon pemimpin masa depan Australia, kemampuan memahami bahasa Indonesia akan sangat membantu karier dan sekaligus membangun saling memahami, menghargai dan menghormati hubungan kedua negara," tambah dia.
Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa asing yang diajarkan di ADFA-UNSW. Untuk tahun pertama, para taruna mendapatkan pelajaran bahasa Indonesia selama tiga jam setiap pekan.
Menurut Minako Sakai, dosen ADFA-UNSW yang memimpin kunjungan para taruna Australia ini, program latihan gamelan merupakan aktivitas yang sangat berharga untuk mengenal budaya Indonesia dan memotivasi mereka belajar bahasa Indonesia.
Baca: Etnomusikolog Asing Bahas Gamelan di Selandia Baru
"Para taruna Australia perlu menjalin komunikasi dan kemitraan secara lebih erat dengan Indonesia, baik dalam perspektif strategis, diplomatik maupun kultural," tambah perempuan berdarah Jepang yang sangat fasih berbahasa Indonesia itu.
Selain para taruna militer Australia, beberapa siswa dari negara lain yaitu dari Amerika Serikat, Filipina dan Vietnam juga ikut berkunjung ke KBRI Canberra.
Acara kunjungan ini ditutup dengan makan siang bersama dengan menu sayur asem, tahu dan tempe bacem serta empal daging khas Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.