Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2017, 14:49 WIB
EditorErvan Hardoko

AUCKLAND, KOMPAS.com - Kapal-kapal cepat dan traktor digunakan untuk menolong sekitar 2.000 orang di sebuah kota Selandia Baru yang tergenang banjir akibat dihantam topan Debbie.

Hujan disertai angin kencang mengakibatkan sungai di dekat kota Edgecum, Pulau Utara meluap dan mengakibatkan sebuah bendungan jebol. Alhasil, ratusan rumah dan tempat usaha di kota itu terendam air.

Tony Bonne, wali kota distrik Whakatane mengatakan, genangan air mencapai kedalaman satu meter dan kedalaman sungai di dekat kota itu mencetak rekor sepanjang sejarah.

Bonne mengatakan, sebelum bendungan Sungai Rangitaiki jebol, beberapa kebocoran sudah terlihat. Para pekerja sebenarnya sudah berusaha memperkuat struktur bendungan itu ketika akhirnya jebol.

"Beberapa orang sangat terkejut tetapi banyak yang menerima kenyataan ini sebagai bagian kekuatan alam yang tak bisa dikendalikan manusia," ujar Bonne.

Bonne menambahkan, akan muncul pertanyaan terkait pengaturan aliran air di bendungan hidroelektrik di bagian hulu Sungai Rangitaiki sebelum bendungan itu jebol.

Menteri lokal Anne Tolley mengatakan, dia memahami bahwa pengelola bendungan telah membuka pintu air selama beberapa hari terakhir untuk mengantisipasi tingginya curah hujan.

Namun, Tolley menegaskan, dia tak memiliki keahlian teknis yang bisa menentukan apakah langkah yang diambil pengelola bendungan sudah cukup atau tidak.

Andy Best, seorang pakar meteorologi, mengatakan, sebuah stasiun pemantau cuaca mencatat curah hujan mencapai 191 milimeter dalam beberapa hari terakhir.

Jumlah sebesar itu, lanjut Andy, biasanya merupakan curah hujan selama dua bulan.

Hujan deras juga memengaruhi kota Kaikoura, di mana tanah longsor menutup satu-satunya jalan yang menuju ke kota itu.

Padahal, akses ke kota itu sudah sangat sulit sejak gempa bumi menghantam pada November tahun lalu.

Gempa itu mengakibatkan tanah longsor yang menutup rute lingkar utara menuju ke kota tersebut.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com