Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh dari Atap Gedung Berlantai 47, Alcides Moreno Tetap Hidup

Kompas.com - 09/03/2017, 16:30 WIB

"Jika Anda mencari mukjizat ilmu medis, maka kejadian ini sudah pasti salah satunya," kata Dr Herbert Pardes, saat itu menjabat presiden dan CEO RS Presbyterian New York dalam jumpa pers.

"Peluang selamat bahkan setelah jatuh dari lantai empat tak terlalu bagus. Yang di atas ikut campur dalam peristiwa ini," ujar Dr Glenn Asaeda dari pasukan pemadam kebakaran kota New York.

Hampir tiga pekan kemudian, tepat di hari Natal 2007, Alcides tersadar dari koma dengan istrinya, Rosario, di samping tempat tidurnya di rumah sakit.

"Ingatan saya sangat kabur," ujar Alcides.

Alcides tak ingat sama sekali soal pengalamannya terjatuh dari lantai 47 Solow Tower. Namun, apakah dia ingat akan nasib adiknya, Edgar?

"Saat itu saya langsung tahu dia sudah meninggal. Sebab saya melihat ke sekeliling hanya ada saya dan istri saya," tambah dia.

Investigasi yang digelar untuk mengetahui penyebab tragedi itu menemukan bahwa perancah tempat Alcides dan Moreno bekerja tak dipelihara dengan baik.

Dan, kabel motorik yang menahan tempat Alcides membersihkan kaca tak terkait sempurna ke atap gedung.

Para penyidik juga menyimpulkan saat Alcides naik ke perancah dia tak mengenakan tali pengaman.

Namun karena dia belum menyiapkan peralatan pembersih kacanya, maka para penyelidik menyimpulkan Alcides kemungkinan masih akan kembali ke atap untuk memasang tali pengaman.

Satu hal yang pasti, penyebab selamatnya Alcides dari kematian setelah terjatuh begitu tinggi masih menjadi perdebatan.

Alcides dan Edgar, keduanya berasal dari Ekuador, tiba di AS pada 1990-an untuk mencari pekerjaan.

Mereka selalu berdua dalam melakukan banyak hal. Sehingga, Alcides merasa sangat kehilangan sosok Edgar, sang adik.

Usai kecelakaan ini, Alcides mendapatkan kompensasi yang sangat memadai. Dia dan keluarganya lalu pindah ke Phoenix, Arizona karena udara hangat di tempat itu sangat bagus bagi tulang-tulangnya.

"Seluruh tubuh saya dipenuhi luka dan karena cedera di punggung saya tak bisa lagi berlari, hanya berjalan," kata dia.

"Saya bukan pria seperti dulu lagi. Namun, saya berterima kasih kepada Tuhan karena saya masih bisa berjalan, ini sangat luar biasa," tambah Alcides.

Kini berusia 46 tahun, Alcides mengatakan, jika dia bisa maka dia akan bekerja membersihkan kaca gedung lagi.

Namun, karena alasan kesehatan, dia tak bisa melakukan pekerjaan lamanya itu. Dia memperkirakan kondisinya kini hanya 80 persen dibandingkan dahulu.

Tahun lalu, Alcides mendapatkan putra keempatnya. Dan dia terlihat sangat bersemangat saat membicarakan putra bungsunya itu.

"Saya kerap bertanya kepada diri sendiri mengapa saya tetap hidup. Saya punya anak lagi, dia pasti penyebabnya. Saya akan membesarkannya dan menceritakan pengalaman saya," ujar Alcides bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com