Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pria di Swedia Diduga Memerkosa dan Menyiarkannya di Facebook

Kompas.com - 24/01/2017, 06:15 WIB

STOCKHOLM, KOMPAS.com - Tiga pria di Swedia ditangkap dengan tuduhan memerkosa setelah muncul laporan tentang kekerasan atas seorang perempuan yang disiarkan langsung di Facebook.

Polisi di Uppsala, Swedia, dihubungi oleh seorang perempuan, Minggu (22/1/2017), yang melihat siaran pemerkosaan berkelompok dalam jaringan pertemanan terbatas di Facebook.

"Anda sudah diperkosa," kata seorang pria di akhir rekaman langsung video tersebut sebelum tertawa, menurut Josefine Lundgren, perempuan yang melihat tayangan itu dan melaporkannya.

Polisi mengukuhkan mereka - dan juga 'banyak orang lainnya'- sudah melihat video bersangkutan.

Jaringan pertemanan di Facebook, tempat siaran lagsung pemerkosaan itu, memiliki beberapa ribu anggota.

Tiga orang sudah ditangkap, berusia 19 hingga 25 tahun, bersama seorang perempuan di sebuah apartemen di Uppsala.

Lungren – yang menghubungi polisi – mengatakan  kepada koran Swedia, Expressen, bahwa dia melihat salah seorang pria menyobek pakaian seorang perempuan dan tidur di atas tubuhnya.

Salah seorang pria lainnya, tambahnya lagi, memiliki senjata api.

Layanan Facebook Live memungkinkan sekelompok orang menyaksikan satu siaran video langsung. Josefine Lungren mengatakan dia bisa melihat 60 orang yang menonton siaran langsung itu.

"Tiga lawan satu hahaha," salah seorang penonton menulis di kolom komentar di bawah tayangan video, kata Lungren.

Video lanjutan

Salah seorang pengguna internet mengatakan dia juga menyaksikan video yang kedua dengan perempuan yang sama membantah diperkosa.

Namun, masih menjadi pertanyaan apakah dia menyatakan bantahan di bawah tekanan atau tidak.

Menurut stasiun TV pemerintah, SVT, ketiga pria tersangka masih sedang merekam 'video lanjutan' ketika polisi tiba di apartemen mereka.

Facebook menyediakan layanan video langsung pada akhir 2015, yang antara lain banyak digunakan kantor berita untuk melaporkan langaung dari tempat peristiwa maupun memperlihatkan kegiatan seseorang kepada teman-temannya.

Namun, layanan itu sudah beberapa kali digunakan untuk merekam kejahatan dan kekerasan.

Awal tahun ini, empat orang didakwa dengan kejahatan kebencian di Chicago, Amerika Serikat, setelah menyiarkan langsung di Facebook seorang pria penderita cacat yang disiksa.

Bulan Juni 2016, Antoni Perkins, juga dari Chicago, ditembak mati ketika sedang melakukan siaran langsung tentang dirinya di Facebook.

Facebook Live digunakan merekam situasi menyusul tewasnya seorang pria ditembak seorang polisi di St Paul, Minnesota, Juli 2016.

Setelah insiden tersebut, raksasa media sosial itu mengumumkan rincian tentang kebijakan siaran langsungnya, dengan mengatakan akan diperlakukan sama dengan konten-konten lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com