Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Simpatisan Papua Barat Merdeka Berunjuk Rasa di KJRI Melbourne

Kompas.com - 12/01/2017, 06:49 WIB

Jacob adalah aktivis asal Papua Barat yang telah mengasingkan diri di Australia, setelah menjadi tahanan politik selama sepuluh tahun di Indonesia.

Tak lama berselang seorang pengunjuk rasa perempuan mencoba mendobrak gerbang kantor KJRI sambil berteriak "Free West Papua".

Polisi yang melihat aksi itu dengan sigap langsung "menyingkirkan" pelaku dan kemudian meminta keterangan. Perempuan itu akhirnya bisa bergabung kembali dengan pengunjuk rasa lainnya.

Satu jam kemudian unjuk rasa berakhir dan ditutup dengan menyanyikan sejumlah lagu bersama dan meneriakkan slogan "Papua Merdeka".

Setelah unjuk rasa bubar, aparat keamanan menahan seorang pengunjuk rasa dan memasukkannya ke dalam mobil polisi.

Beredar informasi pria tersebut ditangkap karena telah melumuri dinding kantor KJRI dengan menggunakan cat merah.

Namun, polisi yang bertugas di kantor KJRI tidak memberikan keterangan terkait informasi tersebut.

Sementara itu terkait pengibaran bendera OPM pekan lalu, kedubes Indonesia telah menjelaskan kepada Australia Plus mengapa tindakan tersebut dianggap sebagai perbuatan kriminal. 

Pihak kedubes menyebut perbuatan itu termasuk pelanggaran trespassing atau memasuki properti milik orang lain tanpa izin.

"Kami mendapat keterangan dari Polisi Federal Australia (AFP) bahwa perbuatan itu telah melanggar hukum trespassing, yakni melanggar masuk ke properti milik orang lain tanpa izin." kata Sade Bimantara kepada Erwin Renaldi dari Australia Plus Indonesia, hari Senin (9/1/2017).

Sesuai hukum negara bagian Victoria, pelaku penerobosan properti tanpa izin terancam hukuman maksimal enam bulan penjara dan denda 2.500 dolar Australia atau lebih dari Rp 25 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com