Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Hamza, Anak Osama Bin Laden yang Kini Diburu AS?

Kompas.com - 09/01/2017, 05:30 WIB

"Dengan ini, saya katakan kepadamu dan ke semua orang bahwa alhamdulillah saya mengikuti jejak jihadmu," tambah dia.

Ia menggambarkan perasaan pedihnya setelah pada usia 13 tahun harus dipisahkan dari ayahnya demi alasan keamanan.

Ia mengatakan ingin bersama lagi dengan ayahnya.

"Ayah mengucapkan selamat tinggal dan kemudian pergi. Ini seakan kita mencabut hati dan meninggalkannya begitu saja di sana," tulis Hamza.

Sejauh ini, tak dimungkinkan untuk melakukan verifikasi atas surat dan dokumen yang didapat CIA.

Hamza diperkirakan lahir di Jeddah, Arab Saudi, pada 1989 dari salah satu dari tiga istri Osama, Khairiah Sabar.

Para pejabat keamanan AS mengatakan, setelah kematian Osama pada 2012, Al Qaeda dipimpin oleh pria kelahiran Mesir, Ayman al-Zawahiri.

Namun, diyakini, perlahan tetapi pasti, peran Hamza makin penting di jajaran para petinggi Al Qaeda.

Serukan serangan di barat

Agustus lalu, melalui pesan suara yang tidak diketahui kapan dibuat, Hamza mendorong para pengikutnya untuk melancarkan pemberontakan terhadap kerajaan Arab Saudi.

Sebelumnya, melalui pesan yang dikeluarkan pada Mei, ia mendesak para petempur di Suriah untuk bersatu.

Dia mengatakan bahwa revolusi di Suriah akan berujung dengan "pembebasan Palestina".

Ia juga pernah mendesak umat Islam di dunia Barat untuk melakukan serangan, seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

"Pada 2015, (Hamza) bin Laden menyerukan serangan terhadap kepentingan-kepentingan AS, Perancis, dan Israel di Washington DC, Paris, dan Tel Aviv," demikian ditulis dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri AS.

Hamza sudah dilepaskan dari tahanan di Teheran dan sekarang tidak diketahui keberadaannya.

Pada April 2011, petinggi Al Qaeda, Atiyah Abd al-Rahman, menulis surat kepada Osama bin Laden berisi rencana untuk menyiapkan Hamza menjadi pemimpin Al Qaeda.

Abd al-Rahman mengatakan, antara lain, Hamza akan mengikuti latihan membuat bom dan latihan cara-cara menggunakan senjata api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com