Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Australia Gagalkan Rencana Serangan Teror di Melbourne

Kompas.com - 23/12/2016, 15:03 WIB

MELBOURNE, KOMPAS.com - Kepolisian Australia berhasil menggagalkan rencana serangan teroris di kota Melbourne.

Polisi juga menangkap tujuh tersangka yang diduga akan menggunakan bahan peledak dan senjata lainnya dalam aksi mereka.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyampaikan keberhasilan kepolisian tersebut pada Jumat (23/12/2016).

Tujuh orang itu ditahan pada Kamis (22/12/2016) malam di beberapa lokasi, yaitu Flemington, Meadow Heights, dan Dallas di Melbourne.

Menteri Utama negara bagian Victoria Daniel Andrews menggambarkan rencana aksi ini sebagai tindakan keji.

Sementara itu, kepala kepolisian Victoria Chief Commissioner Graham Ashton mengatakan, polisi menyita bahan yang akan digunakan untuk membuat peledak.

Dalam jumpa pers, PM Turnbull mengatakan, polisi dan badan keamanan berhasil menggagalkan rencana serangan teroris yang besar.

"Semalam, polisi Victoria, bekerja dengan polisi Federal Australia dan badan intelijen ASIO sudah menahan tujuh orang, lima di antaranya masih ditahan, melakukan pemeriksaan terhadap lima bangunan dan terus melakukan pencarian di sana," papar Turnbull.

"Apa yang mereka temukan adalah rencana untuk meledakkan bahan peledak buatan sendiri di pusat kota Melbourne di kawasan Federation Square, menjelang atau tepat pada hari Natal," lanjut Turnbull.

Kepala Polisi Victoria Komisaris Graham Ashton mengatakan, beberapa orang berencana untuk melakukan serangan yang melibatkan bahan peledak dan senjata lain.

"Selama dua pekan terakhir, kami sudah melakuikan penyelidikan kriminal berhubungan dengan pembentukan apa yang kami perkirakan rencana teroris," katanya.

Polisi menduga lokasi serangan termasuk Federation Square, stasiun kereta Flinders Street Station, dan gereja St Paul's Cathedral.

"Kami yakin bahwa rencana ini melibatkan bahan peledak dan kami sudah mengumpulkan bukti," ujar Graham.

"Juga ada bukti bahwa mereka juga bermaksud menggunakan senjata lain, dan itu termasuk pisau dan senjata api," tambah dia.

"Jelas sekali mereka ini menurut dugaan kami, kelompok radikal, yang terinspirasi oleh ISIS dan propaganda ISIS."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com