Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penis Rusa Laris Manis untuk Obat Disfungsi Seksual

Kompas.com - 22/11/2016, 21:52 WIB

Peternakan Vella ini membawa rusa yang mereka miliki ke sebuah rumah pemotongan hewan di Camperdown. Perjalanan pulang pergi sejauh 670 kilometer dari peternakan mereka.

Jill Vella mengatakan, opsi untuk memproses rusa terbatas di Australia karena tidak banyaknya peternakan rusa di Victoria maupun di bagian Australia lainnya.

Mereka mampu mempertahankan bisnis berkelanjutan karena bisa menggunakan bahan-bahan yang orang lain mungkin harus dibuang.

"Kami mendapatkan manfaat hampir 100 tahun dari apa yang kami ternakkan," kata Jill.

"Jadi kita tidak misalnya beternak rusa kita selama beberapa tahun dan ketika siap dipotong, hanya mengambil dagingnya, dan sisanya dibuang begitu saja."

"Kami memanfaatkan secara maksimal apa yang kami hasilkan," tegas dia.

Presiden Asosiasi Industri Ternak Rusa Australia Andrew McKinnon memiliki ternak sapi, kambing, dan rusa di lahannya di Strathdownie di Australia Barat.

McKinnon mengatakan, meskipun biaya beternak rusa mahal, daging rusa tidak tidak mampu bersaing dengan harga daging sapi atau kambing.

"Sudah terjadi naik turun harga selama beberapa tahun terakhir," kata McKinnon.

"Sekarang harganya sekitar Rp 45.000 per kg," sambungnya.

Menurut McKinnon, sulit dimengerti mengapa harga daging rusa begitu rendah di saat harga daging sapi dan kambing mencapai titik tertinggi.

"Harga daging kambing, sekarang ini Rp 60.000 per kg," kata dia.

McKinnon mengatakan, nilai tambah yang dihasilkan oleh berbagai bagian lain tubuh rusa membuat mereka tetap mampu bersaing.

"Buntut, penis, tendon di kaki rusa masih berharga tinggi," kata dia.

"Jadi semuanya bila ditambahkan akan membuat biaya pemotongan menjadi lebih murah."

McKinnon juga mengatakan deer velvet, bagian tulang yang ada di sekitar tanduk rusa juga banyak diminati, dan bisa terjual sekitar Rp 1,2 juta di China.

Dia mengatakan, dengan ongkos transportasi dan terbatasnya tempat pemotongan, penjualan bagian lain dari tubuh rusa membuat petani masih bisa mendapatkan keuntungan.

"Bagi kami di situlah pasarnya," kata dia.

"Jadi tidak sekadar menjual daging rusa saja," tegas McKinnon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com