Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebuah Kota di Jerman Bangun Tembok Pembatas untuk Pisahkan Pengungsi

Kompas.com - 08/11/2016, 21:06 WIB

BERLIN, KOMPAS.com - Sebuah kota kecil di Jerman mendirikan tembok setinggi hampir empat meter untuk memisahkan warga kota dengan para pengungsi yang tinggal di sebuah penampungan.

Pejabat kota Neuperlach Sud, tak jauh dari kota Muenchen, mengatakan, pendirian tembok dilakukan setelah warga mengeluhkan 160 pengungsi muda yang pindah ke tempat itu.

Warga setempat berargumen keberadaan para pengungsi itu akan membuat nilai properti milik mereka turun karena terlalu dekat dengan lokasi penampungan pengungsi yang selalu menghasilkan suara riuh.

Permukiman terdekat hanya berjarak 25 meter dari penampungan dan hanya dipisahkan sebuah ruas jalan. Saat selesai dibangun, tembok pembatas itu nantinya lebih tinggi dibanding Tembok Berlin.

Pembangunan tembok ini sudah disetujui seorang hakim di Muenchen, demikian dikabarkan harian lokal Merkur.

Meski demikian, pembangunan tembok tersebut mendapatkan kecaman dari politisi setempat.

"Ini merupakan sebuah kegilaan. Saya sangat ketakutkan saat melihat tembok ini. Saat kita berbicara soal integrasi para pengungsi, saya membayangkan hal yang berbeda. Kondisi ini membuat saya sedih," kata Guido Bucholtz, wakil kepala distrik setempat.

Menurut rencana, tembok pembatas ini akan selesai dibangun pada musim semi tahun depan.

Bulan lalu, sebanyak 17.000 orang pengungsi sukses menggugat pemerintah Jerman yang tak memberi mereka status pengungsi.

Gugatan itu menyusul tekanan terhadap kebijakan "pintu terbuka" yang diterapkan kanselir Angela Merkel yang membawa 1,1 juta pengungsi memasuki Jerman tahun lalu.

Harian Welt am Sonntag, mengabarkan, Kementerian Dalam Negeri Jerman ingin menghentikan gelombang pengungsi yang mencoba memasuki Eropa. Para pengungsi ini dicegat di tengah laut dan mengirim mereka kembali ke benua Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com