NEW YORK, KOMPAS.com — Terlepas dari siapa pun yang bakal memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat tanggal 8 November mendatang, pemilu ini telah mengukir tinta sejarah.
Bahkan, ajang ini berpotensi mencatatkan sejumlah rekor lain.
Berikut hasil penelusuran Kompas.com tentang aspek sejarah dan rekor dalam pesta demokrasi AS itu.
1. Kombinasi capres tertua
Setelah beberapa pilpres terakhir diwarnai oleh kandidat yang relatif muda usia, seperti Barack Obama (47 ketika Pilpres 2008), Pilpres 2016 mencatatkan sejarah kombinasi umur capres tertua dari kedua partai.
Jika umur Donald Trump (70) dan Hillary Clinton (69) dijumlahkan, umur mereka adalah 139 tahun.
Kombinasi ini menjadi yang tertua, mengalahkan rekor umur 129 tahun yang disandang Ronald Reagan (73) dan Walter Mondale (56) pada Pilpres 1984, serta Zachary Taylor (63) dan Lewis Cass (66) pada Pemilu 1848.
Jika terpilih, Trump akan menjadi presiden tertua dalam sejarah, menumbangkan rekor Reagan yang disumpah pada umur 69 tahun ketika mengemban mandat periode pertamanya.
Jika Hillary menang, dia akan menjadi presiden tertua kedua setelah Reagan.
2. New York
Pilpres ini adalah yang pertama dalam 72 tahun, di mana kedua capres berasal dari negara bagian yang sama.
Baik Hillary maupun Trump sama-sama berasal dari negara bagian New York.
Terakhir sekali, peristiwa langka ini terjadi pada Pilpres 1944 ketika Presiden Franklin Roosevelt mengalahkan Gubernur New York Thomas Dewey.
Selain itu, siapa pun yang terpilih akan menjadi presiden pertama dari New York sejak Roosevelt yang merupakan presiden terlama AS dari 1933-1945.
Hillary atau Trump akan menjadi Presiden ketujuh AS yang berasal dari "The Empire State".