Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Pria yang Ditembak Mati Polisi di California Cuma "Bersenjata" Rokok Elektrik

Kompas.com - 29/09/2016, 11:10 WIB

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Seorang lelaki mengambil piranti rokok elektrik dari sakunya, untuk kemudian menodongkannya ke arah dua polisi yang hendak membekuknya.

Insiden inilah yang menjadi awal terjadinya penembakan oleh polisi, hingga mengakibatkan warga kulit hitam itu tewas.

Diberitakan laman CNN, penembakan terjadi di El Cajon, California, Amerika Serikat.

Polisi mengidentifikasi korban sebagai Alfred Okwera Olango, berusia 38, warga El Cajon.

Kasus penembakan ini memicu munculnya aksi unjuk rasa di San Diego. Warga mendesak otoritas terkait mau merilis video dalam kasus penembakan itu. 

Mereka juga mendesak penyelidikan federal yang dalam kematian Olango ini.

Sejauh ini, polisi telah memaparkan sedikit informasi terkait kasus tersebut. Info itu tertuang dalam sebuah foto yang menggambarkan Olango dalam posisi yang disebut aparat keamanan, "menodong" ke arah petugas.

Gambar itu diambil di sebuah areal parkir di mana ada dua petugas polisi yang berhadapan dengan korban.

Pada Kamis pagi WIB, polisi baru mengidentifikasi bahwa benda yang ada di dalam genggaman Olango bukan senjata api melainkan piranti rokok elektrik.

Identitas salah petugas yang terlibat dalam insiden itu pun terungkap. Dia adalah Richard Gonsalves, seorang veteran berusia 21 tahun.

Dalam keterangan pers menyusul insiden ini, Wali Kota Mayor Bill Wells tidak mengungkapkan identitas satu petugas lainnya.

Dia hanya menyebut, petugas lainnya itu pun berusia 21 tahun dan merupakan veteran militer.

Wells pun mengaku mengerti dengan rasa frustasi dari para pengunjuk rasa terkait kasus ini.

Pendemo menutup akses ke jalan bebas hambatan dalam beberapa waktu. 

"Para pendemo tentu marah dan berteriak keras namun tetap melakukan aksi dengan damai," kata Wali Kota.

"Menyatakan pendapat merupakan hak yang dilindungi undang-undang," ungkap dia lagi.

"Saya pun sangat paham mereka menuntut adanya kejelasan yang lebih lagi," sambung Wells.

Kendati demikian, dia mengimbau warga untuk menahan diri hingga proses penyelidikan rampung.

Awal
Kasus ini berawal ketika pada Selasa sore waktu setempat, aparat Kepolisian El Cajon merespons laporan dari saluran 911.

Dalam laporan itu disebut, ada warga kulit hitam yang melakukan tindak mencurigakan.

Lelaki itu berperilaku "tak menentu" di belakang sebuah restoran di Shopping Center Broadway Village, demikian diungkapkan otoritas setempat, Letnan Rob Ransweiler.

Berdasarkan laporan per telepon itu disebutkan, lelaki tersebut bertingkah seperti bukan dirinya.

Bahkan, dia berjalan di tengah keramaian lalu lintas, yang membahayakan pengguna kendaraan yang melintas.

Seorang wanita yang mengaku sebagai saudara kandung dari lelaki itu lalu melapor ke saluran 911.

Dia mengatakan, orang itu mengalami kelainan mental dan tak bersenjata.

Namun, penyidik belum mampu memastikan, apakah wanita yang melaporkan temuan itu adalah saudara kandung dari korban penembakan tersebut.

"Kami mencoba berbicara dengan pelapor. Tentu seperti yang anda duga, dia pun terpukul. Dia tak mau bekerjasama dengan kami," ungkap seorang penyidik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com