Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Seks Tersebar, Perempuan Ini Bunuh Diri, Prosesi Pemakaman Disiarkan "Live"

Kompas.com - 16/09/2016, 18:52 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Empat pria diinterogasi di Italia terkait dengan kematian seorang perempuan yang selama setahun terakhir berusaha menghapus video seks yang beredar luas di jejaring internet.

Perempuan yang disebut dengan nama Tiziana itu diketahui bunuh diri di rumah bibinya di Mugnano dekat Naples, Selasa (13/9/2016).

Para jaksa setempat telah membuka kasus penyelidikan kematian yang terjadi setahun setelah video seks itu beredar di Facebook, WhatsApp dan media sosial lainnya.

Video tersebut beredar sesudah Tiziana mengirim rekaman adegan seksnya kepada mantan pacar, dan tiga orang lainnya. Mereka kemudian mengunggahnya ke internet.

Keempat pria tersebut tengah diselidiki atas kasus pencemaran nama baik.

Lebih dari satu juta orang telah menonton tayangan video tersebut, dan Tiziana menjadi bahan lelucon dan makian.

Setelah video itu beredar, Tiziana meninggalkan pekerjaannya, pindah ke Tuscany, dan berupaya mengubah namanya.

Kalimat "kamu memfilmkannya? Bravo," yang diucapkan oleh Tiziana dalam video, menjadi lelucon di internet.

Bahkan, ungkapan itu sampai dicetak di t-shirt, penutup ponsel, serta barang-barang lainnya.

Dalam persidangan, Tiziana memenangkan "hak untuk dilupakan".

Pengadilan pun memerintahkan video tersebut dihapus dari berbagai situs dan mesin pencari, termasuk Facebook.

Namun ia juga diperintahkan untuk membayar 20.000 Euro atau sekitar Rp 295 juta untuk biaya pengadilan. Hal ini kemudian disebut media setempat sebagai bentuk penghinaan. 

Keluarga Tiziana telah menyerukan keadilan ditegakkan dan diakhirinya tindakan mempermalukan seseorang.

"Saat ini kami menyerukan sistem peradilan untuk bertindak sehingga kematiannya tidak sia-sia," kata pihak keluarga, yang dikutip oleh media Italia.

Picu perdebatan

Kematian Tiziana, sebagaimana dilaporkan BBC dari Roma, memicu perdebatan tentang dampak sorotan publik yang telah mempermalukan perempuan muda.

"Sebagai pemerintah, tidak ada banyak yang bisa kita lakukan," kata Perdana Menteri Matteo Renzi.

"Ini adalah sebuah pertarungan budaya, juga sebuah pertarungan sosial dan politik," tegas dia.

"Komitmen kami adalah berupaya untuk melakukan semua yang kami bisa. Kekerasan terhadap perempuan bukan merupakan fenomena yang tidak dapat dihilangkan," sebut dia.

Prosesi mobil jenazah membawa jenazah Tiziana disiarkan secara langsung di jaringan televisi Italia.

Perempuan yang ingin dilupakan itu, kini diingat di seluruh negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com