Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita Ini 7 Tahun Diculik, Disekap dalam Peti, dan Diperkosa

Kompas.com - 09/09/2016, 17:44 WIB

Setelah dua tahun, Hooker akhirnya mengizinkan Colleen keluar peti lebih lama untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari.

"Saya harus berpura-pura bahwa dia (Hooker) adalah tunangan saya dan saya mencintai dia. Bahkan saya berpose dalam sebuah foto dan dia merangkul tubuh saya," kata dia.

"Saya ingin berteriak minta tolong tetapi saya takut The Company akan membunuh keluarga saya," lanjut dia.

Pada 1984, Hooker mulai terlibat pertengkaran dengan istrinya, Janice dan mulai menyiksa perempuan itu. Hooker bahkan mengatakan dia menginginkan dua budak seks lagi.

Janice yang ketakutan sekaligus merasa kasihan kepada Colleen akhirnya menawarkan bantuan kepada perempuan itu.

"Dia mengatakan bahwa kami harus kabur karena dia mengira Hooker akan membunuh kami berdua. Dia lalu mengatakan bahwa The Company adalah omong kosong belaka.

Saat itulah Colleen percaya dia sudah dicuci otak dan untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun Collen merasa bisa mengendalikan hidupnya kembali.

Kedua perempuan itu kabur pada 1984 dan Colleen pulang ke kediamannya. Pada awalnya, Colleen tak bisa menceritakan peristiwa yang menimpanya kepada kedua orangtuanya.

Namun, dua bulan kemudian, Janice melaporkan Hooker kepada polisi dan Colleen meminta orangtuanya mendengarkan keterangannya kepada polisi.

"Kisah saya membuat hati mereka hancur, tetapi setelah kebenaran terungkap saya bisa melanjutkan hidup," kata Colleen.

Hooker akhirnya diseret ke pengadilan dan dijatuhi hukuman penjara selama 135 tahun. Sementara Janice, karena membantu penegak hukum untuk menangkap Hooker, dibebaskan dari seluruh dakwaan.

Colleen sendiri akhirnya menikah dua kali dan memiliki seorang anak. Kini dia bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan.

Colleen juga menulis buku tentang pengalaman buruknya dan membantu para perempuan yang memiliki pengalaman buruk dalam hidup mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com