Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Dilaporkan Telah Pasang Peluncur Rudal di Laut China Selatan

Kompas.com - 10/08/2016, 13:06 WIB

Sejumlah analis militer mengatakan bahwa hal tersebut adalah tindakan pertahanan Vietnam yang paling besar terkait sengketa wilayah Laut China Selatan.

Hanoi ingin menempatkan peluncur tersebut di tengah naiknya ketegangan menjelang pembacaan keputusan pengadilan arbitrase internasional di Den Haag atas sengketa wilayah antara Filipina dengan China.

Pada Juli lalu, Mahkamah Arbitrase Internasional (PCA) di Den Haag, Belanda, telah memutuskan bahwa China tidak mempunyai hak atas untuk mengklaim seluruh wilayah perairan Laut China Selatan.

Keputusan PCA itu ditolak mentah-mentah oleh Beijing, namun disambut oleh Filipina dan negara lain yang bersengketa di kawasan, termasuk Vietnam. Barat dan AS mendukung PCA.

Kementerian Pertahanan China mengatakan, militer terus memantau situasi di laut dan udara sekitar kepulauan Spratly.

“Kami berharap semua negara bergabung dengan China untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di Laut China Selatan," kata Kementerian Pertahanan China dalam pernyataan tertulis untuk Reuters.

Amerika Serikat juga mengaku memantau keadaan. Washington terus mendesak agar semua pihak yang bersengketa di LCS untuk menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi.

“Kami mendesak mereka untuk mengintensifkan upaya perdamaian dan solusi diplomatik untuk persoalan ini," kata Kementrian Luar Negeri AS.

Carl Thayer, pakar militer Vietnam di Akademi Pertahanan Australia, mengatakan, penempatan peluncur peluru kendali itu  menunjukkan keseriusan tekad Vietnam menghalangi China.

"Landasan pacu China dan instalasi militer di Spratly merupakan tantangan langsung ke Vietnam, khususnya di perairan selatan dan udara," katanya.

Apa yang dilakukan Vietnam itu, kata Thayer,  menunjukkan kesiapan dan keseriusan mereka menanggapi China.
"China tidak mungkin untuk melihat ini sebagai murni defensif, dan itu bisa menandai tahap baru militerisasi Spratly," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com