NEW YORK, KOMPAS.com — Salah satu kejahatan di dunia penerbangan yang paling membingungkan Amerika Serikat dalam hampir 45 tahun masih merupakan teka-teki besar.
Bahkan Biro Investigasi Federal AS (FBI) pada Selasa (12/7/2016)—44 tahun, 7 bulan, 18 hari setelah pembajakan—menyerah karena sudah tidak mampu lagi mengungkap kasus itu.
Kasus itu tentang seorang pembajak yang melompat keluar dari sebuah pesawat dengan parasut dan membawa uang tebusannya pada 24 November 1971.
Tidak ada kabar apa pun tentang pria paruh baya, yang berpakaian rapi, mengenakan jas dan dasi, yang kala itu membajak pesawat komersial Boeing 727 milik maskapai Northwest Orient.
Pesawat itu sedang terbang dari Portland, Negara Bagian Oregon, menuju Seattle, Negara Bagian Washington, seperti dilaporkan Associated Press.
Setelah pesawat mendarat dengan selamat, pembajak mendapatkan parasut dan uang tebusan sebesar 200.000 dollar AS atau setara Rp 2,6 miliar dan membebaskan 36 penumpang.
Pesawat itu terbang lagi dengan awak sebagai sandera dan kali ini menuju Meksiko.
Di sebuah titik tertentu dalam penerbangan, pria itu melompat keluar dari bagian belakang pesawat dengan menggunakan parasut dan menggenggam uang, jatuh di tengah udara malam yang dingin.
Penyelidikan panjang selama hampir separuh abad itu tidak menemukan tanda-tanda tentang pria paruh baya itu.
Namun, satu bundel uang pecahan 20 dollar, diduga dari uang tebusan itu, ditemukan oleh seorang anak kecil di bawah gundukan pasir di sebuah sungai di Kolombia pada tahun 1980.
Bukti tersebut akan tetap disimpan sebagai catatan sejarah di markas FBI di New York, termasuk uang, dasi hitam pria itu, dan parasut, seperti dilaporkan New York Daily News.
FBI mengatakan, setelah penyelidikan yang panjang dan paling melelahkan sepanjang sejarah AS, kasus itu ditutup.
Mereka tak akan aktif menyelidiki kasus pria yang menyebut dirinya Dan Cooper dan kemudian dikenal sebagai "DB Cooper" itu.
FBI mengatakan, setelah melihat semua petunjuk yang kredibel, sudah cukup sumber daya yang dihabiskan pada kasus Cooper. FBI akan lebih fokus pada investigasi prioritas lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.