Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Asal Rusia Jadi Korban Mutilasi, Potongan Tubuh Dibuang ke Laut

Kompas.com - 04/07/2016, 13:01 WIB

SUVA, KOMPAS.com - Misteri di balik hilangnya sepasang warga Rusia yang berada di Fiji telah terungkap. Pasangan itu dipastikan menjadi korban pembunuhan dan mutilasi.

Pimpinan penyidik Luke Navela, seperti dikutip kantor berita AFP, mengungkapkan, hasil tes DNA dengan sampel pembanding dari keluarga Shipulins membuktikan bahwa potongan jasad yang ditemukan terkait dengan pasangan Rusia itu.

Sebelumnya, potongan-potongan tubuh manusia, di seputar pantai di wilayah negara Pasifik itu. 

Harian The Fiji Sun sebelumnya memberitakan, penyelidikan kasus ini diawali dengan penemuan dua pasang kaki yang dibungkus dengan jala dan diberi pemberat batu, pada 24 Juni lalu.

Potongan kaki itu didapat di Pantai Natadola, sebuah destinasi wisata populer di negara kepulauan tersebut. 

Pencarian pun berlanjut dan menemukan lebih banyak potongan lagi. Spekulasi lantas muncul bersamaan dengan hilangnya pasangan Rusia satu minggu sebelum penemuan potongan kaki.

Mereka adalah pasangan suami istri, Yuri dan Natalia Shipulin.

Aparat kepolisian setempat kini meyakini bahwa kedua orang itu telah menjadi korban pembunuhan dan mutilasi. Demikian diberitakan The Sun.

Sebuah sumber di kepolisian mengungkap, gergaji mesin milik pasangan ini pun dilaporkan hilang dari perkebunan milik para korban di Pulau Viti Levu, sebuah pulau utama di Fiji.

Harian The Fiji Times menyebutkan, pasangan ini pindah ke Fiji pada tahun 2011 dan menjalankan bisnis perkebunan serta fotografi. 

Seorang teman dari para korban, Alla Mallerich yang juga berasal dari Rusia, menyebutkan pasangan ini sebagai "belahan jiwa". 

"Yuri adalah orang yang sangat bahagia, seorang yang simpel dan mencintai kehidupan, dia mencintai Fiji, dan memiliki banyak mimpi yang akan diwujudkan di sini," kata Alla kepada The Fiji Times.

Gambar-gambar yang menyebar di media sosial menunjukkan pasangan paruh baya itu sedang tersenyum ketika menikmati koktail dan bir. 

Kendati demikian, rekanan bisnis mereka, Andrew Luzanenko mengaku kepada The Fiji Sun, bahwa beberapa hari setelah mereka menghilang, pasangan ini mengalami kesulitan keuangan.

Hal ini terjadi setelah perkebunan yang menjadi sandaran hidup mereka hancur akibat bencana siklon awal tahun ini. 

Luzanenko, yang juga tinggal di perkebunan itu dan menjadi rekanan, setelah pindah dari Rusia sejak awal tahun ini, mengaku keduanya pergi tanpa memberikan penjelasan kepada dia. 

Sementara itu, penyelidikan kasus ini terus bergulir, sejumlah penyelam dari Angkatan Laut FIji diterjunkan pada Senin ini di lepas Pantai Natadola guna mencari potongan tubuh lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com