Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Peneror Minoritas AS "Ku Klux Klan" Telah Dilahirkan Kembali

Kompas.com - 30/06/2016, 19:38 WIB

BIRMINGHAM, KOMPAS.com —  Para pemimpin Ku Klux Klan merasa politik di Amerika Serikat sedang berpihak pada mereka, seiring meningkatnya mentalitas nasionalis, 'kami versus mereka' di seluruh negeri.

Lahir dari abu panas di AS bagian selatan setelah perang saudara, KKK mati dan dilahirkan kembali sebelum kalah dalam perlawanan terhadap hak-hak sipil tahun 1960-an.

Keanggotaan menyusut, persatuan kelompok terbelah, dan sejumlah anggota dipenjara karena serangkaian pembunuhan terhadap orang kulit hitam.

Banyak yang berasumsi kelompok ini mati, menjadi hantu berjubah putih dari kebencian dan kekerasan.

Namun sekarang ini, KKK masih hidup dan bermimpi bangkit kembali seperti dulu kala, seperti dilaporkan Voice of America, Kamis (30/6/2016).

Sebuah kekaisaran tak kasat mata yang menyebarkan tentakelnya ke seluruh lapisan masyarakat, itulah KKK saat ini.

Di tengah perayaan ulang tahun ke-150, KKK mencoba membentuk diri untuk era baru.

Bakar salib

Puluhan anggota Klan masih berkumpul di bawah langit AS selatan yang berbintang untuk membakar salib di malam yang sunyi.

Brosur KKK telah muncul di daerah pinggiran kota dari pelosok sampai timur laut dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami akan mengupayakan persatuan Klan dan atau aliansi musim panas ini," ujar Brent Waller, pejabat United Dixie White Knights di Mississippi.

Dalam serangkaian wawancara dengan Associated Press, para pemimpin KKK mengatakan mereka merasa politik di AS sedang berpihak pada mereka.

Hal itu seiring meningkatnya mentalitas nasionalis, 'kami versus mereka' di seluruh negeri.

Menghentikan atau membatasi imigrasi, keinginan Klan yang dimulai tahun 1920-an, menjadi tujuan lebih dari dulu kala.

VOA Para anggota Ku Klux Klan, sekitar tahun 1922.

Para pemimpin KKK mengatakan keanggotaan telah meningkat di akhir masa jabatan kedua Presiden Barack Obama, meskipun sangat sedikit yang bersedia menyebutkan angka.

“Bergabung dengan KKK sangat mudah jika Anda berkulit putih dan beragama Kristen,”demikian Voice of America.

Teror minoritas

Meskipun Klan telah meneror kelompok-kelompok minoritas dalam satu abad yang lalu, sikap kekerasan mereka berkurang.

Hal itu karena banyak anggota yang dipenjara akibat pembakaran, pemukulan, pengeboman, dan penembakan.

"Meski saat ini Klan masih terlibat dalam aksi kejahatan, mereka tidak sekejam tahun 1960-an," ujar Mark Potok dari Pusat UU Kemiskinan Selatan, sebuah kelompok advokasi yang melacak aktivitas kelompok-kelompok yang dianggap ekstremis.

"Tidak berarti kelompok ini tidak berbahaya dan tidak terlibat dalam kekerasan politik," katanya.

Beberapa pihak yang mengamati KKK mengatakan keanggotaan mereka di seluruh negeri mencapai sekitar 6.000 orang.

Meskipun mencoba mengubah citra mereka dalam banyak hal, 150 tahun setelah dibentuk, KK masih membakar salib, meskipun tidak di tempat umum.

Bulan April, para anggota KKK dan kelompok pendukung supremasi kulit putih lainnya mengadakan dua pawai di Georgia.

Saat matahari tenggelam, mereka memegang obor dan berkumpul membentuk lingkaran di sebuah lapangan di barat laut negara bagian itu untuk membakar salib dan swastika Nazi.

"Kekuatan kulit putih!" seru mereka bersama-sama.  "Kematian untuk orang-orang tak beriman! Kematian untuk para musuh kita!" kata mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com