Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Imigran di Perancis Utara Dipaksa Melacur

Kompas.com - 16/06/2016, 14:40 WIB

BERLIN, KOMPAS.com– Imigran anak-anak di Perancis utara dipaksa melakukan kejahatan, kerja paksa, dan pelacuran setiap hari.

Hal itu dilakukan untuk mendapatkan tempat tinggal di kampung pendatang atau dijanjikan pindah ke Inggris, kata UNICEF,  Kamis (16/6/2016).

Lembaga anak-anak PBB itu mengatakan, eksploitasi seksual, kekerasan dan kerja paksa menjadi ancaman.

Anak-anak, yang bepergian sendiri, menjadi sasaran kekerasan dan kerja paksa itu. UNICEF mendesak pihak berwenang melakukan langkah-langkah lebih untuk melindungi mereka.

"Kami mengerti bahwa itu permasalahan lebih dari satu dasawarsa namun itu menjadi lebih besar dan parah pada tahun lalu dengan peningkatan krisis pengungsi global," kata Melanie Teff, pengacara dan penasihat kebijakan UNICEF Inggris.

UNICEF mendengar sejumlah kisah menyedihkan tentang beberapa perempuan anak-anak, yang dibayar 5,6 dollar AS untuk melakukan tindakan seksual.

Anak-anak perempuan  juga terpaksa melakukan  tindakan tidak terpuji itu agar bisa masuk ke penampungan dan untuk mulai membiayai perjalanannya menuju Inggris.

Dari sekitar 206.200 orang yang tiba di Eropa lewat jalur laut pada tahun ini, satu dari tiga orang merupakan anak-anak.

Banyak yang berakhir di sejumlah kamp seperti di sebuah kota yang disebut dengan "Hutan" yang terletak di luar pelabuhan Calais, Perancis utara.

UNICEF mengatakan, 500 anak-anak tanpa pengawasan tinggal di tujuh kamp di pantai utara Perancis, termasuk di Calais dan Dunkirk.

Sekitar 2.000 anak-anak telah melewati kamp itu sejak Juni 2015 lalu.

Beberapa anak-anak mengatakan kepada lembaga bantuan bahwa mereka ditahan oleh sejumlah kelompok kriminal yang meminta tebusan dari keluarga mereka.

Sementara yang lainnya dipaksa untuk melakukan kerja seperti layaknya budak untuk membayar perjalanan mereka.

Anak-anak dari Afganistan mengatakan kepada UNICEF bahwa ketakutan terbesar mereka adalah kekerasan seksual.

Para pedagang manusia menuntut anak-anak membayar 4.000 hingga 5.500 poundsterling agar bisa pergi ke Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com