Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillary Clinton Segera Torehkan Sejarah Baru di AS

Kompas.com - 07/06/2016, 09:54 WIB

LOS ANGELES, KOMPAS.com — Sebuah catatan sejarah baru bakal segera tertoreh di Amerika Serikat. Hillary Clinton akan menjadi wanita pertama di AS yang maju dalam persaingan menuju kursi presiden.

Kemungkinan besar itu muncul saat istri mantan Presiden Bill Clinton ini tercatat segera akan memperoleh jumlah yang diperlukan untuk memenangi kompetisi di tubuh Partai Demokrat, Senin (6/6/2016) waktu setempat atau Selasa WIB pagi.

Data ini muncul berdasarkan penghitungan yang digelar Associated Press. Disebutkan, Hillary akan mengumpulkan 2.383 delegasi. Jumlah itu cukup menjadikan dia sebagai calon presiden dari kubu Demokrat.

Hingga saat ini, Hillary telah mengumpulkan 1.812 delegasi. Dia pun memiliki dukungan dari 571 super delegasi, berdasarkan perhitungan AP .

Selama tujuh bulan terakhir, surveyor AP  melakukan pengumpulan data berulang terhadap 714 super delegasi. Dari jumlah itu hanya 95 super delegasi yang belum memutuskan pilihan.

Dengan capaian itu maka Hillary tak dapat dikejar oleh pesaingnya, senator asal Vermont, Bernie Sanders.

Bagi AS, dibutuhkan waktu selama 227 tahun untuk mencatat sejarah ini.

Setelah George Washington terpilih sebagai presiden saat AS baru merdeka pada 1789, telah ada 44 presiden yang semuanya laki-laki dan 43 di antaranya berkulit putih.

Calon-calon presiden yang maju dalam pemilu sepanjang catatan sejarah AS pun semuanya adalah pria. Kini, Hillary segera menjadi calon wanita pertama untuk Gedung Putih.

Kendati demikian, Hillary tak bereaksi banyak atas prediksi kemenangannya ini. Dia sedang menggelar kampanye di California ketika berita ini muncul.

Di tengah keramaian massa pendukungnya, perempuan itu hanya mengatakan, dia berada di ambang sejarah baru AS. "Ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata dia.

"Namun, masih ada pekerjaan yang harus dirampungkan di enam negara bagian yang akan memilih Selasa besok," kata Hillary.

"Kita akan berjuang keras untuk memenangi setiap tahap pemilihan," kata Hillary lagi.

Sementara itu, kubu Bernie Sanders terlihat belum menyerah. Mereka mengaku akan tetap bertahan dalam persaingan ini hingga konvensi partai pada bulan Juli mendatang.

"Tugas kami dari sekarang hingga konvensi nanti adalah meyakinkan super delagasi bahwa Bernie adalah satu-satunya kandidat yang kuat untuk mengalahkan Trump di pemilu," kata Juru Bicara Sanders, Michael Briggs.

Hillary melampaui perolehan suara Sanders setelah memenangi dukungan super delegasi dan kemenangan besar di Puerto Rico.  

Jika perhitungan itu tak meleset, maka setelah hasil di Puerto Rico itu, tak ada lagi kemungkinan bagi Sanders untuk meraih 2.383 delegasi yang dibutuhkannya.

Memang, sejak awal dominasi Hillary atas Sanders telah terlihat. Dia memimpin perolehan suara dengan tiga juta suara, 291 delegasi, 523 super delegasi, dan kemenangan di 29 kaukus dan 21 primary.

Capaian itu bahkan akan lebih banyak dari yang didapat Barack Obama pada tahun 2008 saat dia mengungguli Hillary dengan 131 delegasi dan 105 super delegasi.

Baca: Sekilas soal Tradisi "Super Tuesday" dalam Pilpres AS

Delegasi

Setiap negara bagian memiliki delegasi untuk konvensi nasional partai. Jumlah delegasi ini ditentukan partai berdasarkan besaran populasi sebuah negara bagian.

Namun, masih ada beberapa super delegasi di tiap negara bagian yang bisa memilih kandidat yang mereka sukai.

Para super delegasi ini biasanya adalah para pejabat pemerintah, mantan presiden, anggota kongres, anggota komite, dan anggota senat negara bagian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com