Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Transplantasi, Organ Manusia Ditumbuhkan di Dalam Tubuh Babi

Kompas.com - 06/06/2016, 12:13 WIB

KOMPAS.com - Para ilmuwan di Amerika Serikat tengah berupaya menumbuhkan berbagai organ manusia di dalam tubuh babi.

Mereka menyuntikkan sel induk manusia –yang berfungsi untuk menumbuhkan sel baru, ke dalam embrio babi, agar terproduksi embrio ‘babi-manusia’ yang dikenal sebagai chimera.

Embrio ini diharapkan menjadi jawaban atas semakin banyaknya jumlah kebutuhan organ manusia untuk transplantasi.

Peneliti dari Universitas California, Davis mengungkapkan, babi tersebut akan menyerupai dan bertingkah laku seperti babi lainnya. Hanya saja, salah satu organnya terbuat dari sel manusia.

Membuat chimera
Menciptakan chimera harus melewati dua tahap. Pertama, dengan teknik penyuntingan gen bernama CRISPR, DNA yang akan menciptakan pankreas dari embrio babi yang baru dibuahi, dihilangkan.

Ini menghasilkan sebuah “rongga” genetik. Lalu, sel induk manusia atau IPS disuntikkan ke dalam embrio untuk mengisi “rongga” tersebut.

Tim dari UC Davis berharap sel induk manusia di dalam embrio babi tersebut akan membuat fetus, dalam perkembangannya, menumbuhkan pankreas manusia.

Pakar biologi reproduksi, Pablo Ross, yang memimpin penelitian tersebut mengungkapkan, “Harapan kita adalah agar embrio babi ini tumbuh normal."

"Tetapi pankreasnya akan terbuat ekslusif dari sel manusia yang diharapkan bisa digunakan oleh pasien yang memerlukan transplantasi," kata dia lagi.

Kontroversial
Penelitian ini terbilang masih kontroversial. Tahun lalu, Institut Kesehatan Amerika, menghentikan pendanaan bagi penelitian semacam ini.

Mereka mengaku khawatir adanya sel manusia akan membuat otak babi juga berkembang menjadi lebih seperti otak manusia.

Namun Pablo Ross menekankan hal tersebut kemungkinan besar tidak akan terjadi.

“Potensinya kecil sekali bagi otak manusia untuk tumbuh pada babi, namun kami akan terus menginvestigasinya,” kata dia.

Inkubator biologis
Walter Low, profesor di Departemen Bedah Syaraf, Universitas Minnesota, mengungkapkan, babi ideal menjadi “inkubator biologis” untuk menumbuhkan organ manusia, tidak hanya pankreas, tetapi juga jantung, hati, ginjal, paru-paru, bahkan kornea mata.

“Misalnya yang akan kita produksi adalah hati, maka organ yang akan ditumbuhkan babi tersebut adalah tiruan yang benar-benar sama dari hati yang IPS-nya digunakan, bahkan jauh lebih muda dan lebih sehat,” kata dia.

Low bersama timnya juga tengah berupaya menciptakan neuron manusia yang dapat menghasilkan dopamin, dari chimera. Ini diharapkan dapat menyembuhkan pasien penderita Parkinson.

Seperti tim di California, Low juga mengaku tetap memperhatikan efek dari rekayasa genetika tersebut pada otak babi.

“Jika otak babi yang kami tanam IPS berkembang terlalu seperti otak manusia, maka kami tidak akan biarkan fetus tersebut dilahirkan," ujar dia.

Virus hewan
Pada pertengahan tahun 90an, ada harapan bahwa rekayasa genetika pada babi adalah jawaban berkurangnya pasokan donor organ untuk manusia.

Namun, berbagai percobaan dihentikan karena muncul ketakukan bahwa ini akan menyebabkan manusia dapat terinfeksi virus yang ditularkan hewan.

Tahun lalu, tim dari Sekolah Kedokteran Harvard, menggunakan penyuntingan gen CRISPR untuk menghilangkan lebih dari 60 retrovirus yang dihasilkan babi.

George Church, profesor yang memimpin riset tersebut, mengatakan, “Ini semakin membuka kesempatan transplantasi organ dari babi ke manusia, dan semakin mengukuhkan bahwa organ dari babi 'sempurna' untuk digunakan oleh manusia.”

“Penyuntingan gen dapat memastikan bahwa organ-orang tersebut sangat bersih, selalu tersedia, dan sehat, sehingga lebih ‘superior’ dibandingkan donor organ dari manusia sendiri.”

Sebanyak 7.000 orang di Inggris ada dalam daftar tunggu untuk menerima transplantasi organ. Sementara, ratusan meninggal dunia setiap tahunnya sebelum donor yang tepat ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com