Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Lelang 250 Buaya Hasil Tangkapan

Kompas.com - 04/03/2016, 20:21 WIB

DARWIN, KOMPAS.com — Pemerintah negara bagian Northern Territory akan melelang sekitar 250 buaya yang ditangkap selama ini. Namun, peminat harus mengangkut sendiri buaya yang mereka beli.

Proses tender ini dibuka bagi organisasi atau pembeli individual yang memiliki kualifikasi dan pengalaman memelihara buaya "bermasalah" yang ditangkap petugas dari sekitar pelabuhan Darwin dan kawasan lain.

Namun, menurut ABC, mereka yang memiliki usaha kecil dan menengah misalnya membuat ikat pinggang dari kulit buaya harus berpikir ulang untuk ikut lelang.

Sebab, mereka harus mengambil sendiri 250 buaya tersebut dari tempat mereka ditampung saat ini.

Industri berbasis buaya, yang diperkirakan memiliki omzet sedikitnya 25 juta dollar Australia, mendapatkan dukungan dari pemerintah negara bagian yang akan membuat nilai industri ini naik menjadi 50 juta dollar Australia dalam waktu empat tahun.

Kulit buaya sering digunakan untuk membuat tas yang kerap dijual dengan harga cukup mahal.

Produk yang mahal biasanya menggunakan kulit buaya yang mulus, dan biasanya berasal dari buaya yang ditangkarkan.

Pemerintah negara bagian Northern Territory mengatakan, sebagian besar kulit buaya yang ditangkap ini berkualitas kelas III.

Namun, sejauh ini, dikabarkan, rumah mode terkenal di Eropa, seperti Hermes dan Louis Vuitton, sudah tertarik dengan penangkaran buaya di Australia.

Mereka yang boleh mengajukan tender harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti memperlakukan buaya itu dengan "manusiawi".

Selain itu, mereka juga harus memiliki truk, tali, dan alat untuk mengangkut buaya tersebut karena semua pemenang tender harus membawa sendiri peralatan mereka guna memindahkan buaya.

Pemenang tender nantinya akan ditentukan dari harga yang mereka tawarkan untuk membeli buaya jantan dan betina, kemauan mereka untuk membeli semua buaya yang ditangkap, rencana untuk mempekerjakan warga aborijin, dan rencana unik untuk memanfaatkan binatang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com