"Salah satu hal yang diajarkannya adalah jika saya terlibat secara pribada dalam sesuatu atau saya setuju untuk melakukan sesuatu, maka saya akan meninggalkan warisan," ujar Mtirara dalam sebuah wawancara.
Produksi opera itu sudah didera masalah keuangan sejak digelarkan di teater negara di Pretoria, lima bulan setelah kematian Mandela pada Desember 2013.
Lalu, pagelaran opera itu dihentikan hanya setelah tiga kali penampilan. Saat itu Mtirara mengatakan, dewan lotere nasional tak memenuhi janjinya untuk memberi dukungan dana.
Kemudian, Departemen Seni dan Kebudayaan Afrika Selatan turun tangan dan memberikan hibah sebesar 45.000 poundsterling.
Pada November tahun lalu, Mtirara menjanjikan opera itu akan kembali dipentaskan dengan lebih besar dan lebih baik.
Para pendukung opera ini termasuk 60 orang penyanyi muda dari sebuah universitas, para seniman profesional dan seorang penyanyi kenamaan.
Namun, pada Desember lalu sebagian besar kru dan pemain lewat media sosial mengeluh karena mereka belum mendapatkan bayaran.
Saat itu Mtirara hanya mengatakan dia belum menerima penuh uang dari Departemen Seni dan Kebudayaan dan sejak itu dia tak pernah terlihat kembali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.