Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hillary Clinton Masih Favorit Kuat Demokrat, tetapi Sanders Mulai Mengancam

Kompas.com - 01/02/2016, 10:00 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KOMPAS.com — Bernie Sanders perlahan tetapi pasti mulai memotong keunggulan Hillary Clinton dalam survei nasional calon presiden AS.

Kedua calon presiden (capres) Partai Demokrat itu saat ini bersaing ketat di Kaukus Iowa. Sanders bahkan unggul meyakinkan di New Hampshire, yang akan menggelar pemilihan pendahuluan setelah Iowa.

Apakah ini saatnya bagi Hillary Clinton untuk menekan tombol panik? Mantan Menteri Luar Negeri ini tentu saja berharap mimpi buruk tahun 2008 saat dia dikalahkan Barack Obama setelah sempat unggul lama dalam survei tidak kembali terulang.

Sebagai informasi, calon Demokrat harus mengumpulkan paling sedikit 2.383 delegasi untuk memenangi nominasi.

Hillary perlu waspada terhadap kondisi saat ini, tetapi tidak perlu panik. Hillary bukan hanya favorit, melainkan favorit kuat untuk memenangi nominasi Partai Demokrat. Bahkan, jika Hillary gagal menang di dua negara bagian awal, yaitu Iowa dan New Hampshire, dia masih memiliki basis keunggulan lain yang tidak dimiliki Sanders.

Dua argumen utama untuk status favorit Hillary adalah strategi "Southern Firewall" dan dukungan elite partai (superdelegates).

"Southern Firewall"

Apakah yang dimaksud dengan "Southern Firewall"? Istilah ini merujuk pada dukungan besar terhadap Hillary dari pemilih kelompok-kelompok minoritas (Afro-Amerika dan Hispanik) yang merupakan mayoritas demografi pemilih di negara bagian di AS bagian selatan.

Negara bagian-negara bagian yang dimaksud, seperti South Carolina, Arkansas, Texas, Tennessee, dan sejumlah negara bagian lain akan menggelar primary (pemilihan pendahuluan) setelah Iowa dan New Hampshire. Hillary diprediksi akan menang mudah di kawasan itu dan  momentum kemenangan melaju bersamanya.

Status unggulan Hillary ikut didukung data dari Cook Political Report yang menunjukkan 98 persen pemilih Demokrat berasal dari negara bagian dengan persentase pemilih kulit putih yang lebih rendah dari Iowa dan New Hampshire.

Maka, tidaklah mengejutkan Sanders mendapatkan dukungan tinggi di kedua negara bagian itu karena basis kekuatannya adalah pemilih kulit putih liberal yang memang mendominasi Iowa dan New Hampshire.

Senator berusia 74 itu sejauh ini masih kesulitan meningkatkan dukungannya di mata pemilih minoritas. Sanders dapat saja merayakan kemenangan awal di Iowa dan New Hampshire, tetapi setelah itu dia berpotensi digilas Hillary di primary berikutnya.

Superdelegates

Bahkan, jika Hillary dan Sanders mendapatkan jumlah dukungan yang hampir imbang di akhir musim primary, Hillary masih memiliki senjata terakhir untuk mengalahkan Senator dari Vermont itu. Senjata itu bernama superdelegates.

Superdelegates didefinisikan sebagai elite politik partai mulai dari Ketua Partai Demokrat, anggota kongres, gubernur negara bagian di mana mereka mencakup 15 persen dari total 4.764 delegasi partai.

Superdelegates ini memiliki hak bebas mendukung siapa pun yang mereka sukai. Sejauh ini, Hillary unggul telak. Politisi berusia 68 ini menurut data terakhir Associated Press telah didukung 343 superdelegates, sedangkan Sanders hanya mendapat 12 dukungan.

Hanya dengan dukungan superdelegates ini saja, Hillary sudah setapak melangkah lebih jauh menuju kemenangan dibanding dengan lawannya.

Tetap waspada

Namun, dengan semua keunggulan itu, bukan berarti Hillary dapat lengah. Kekalahan di Iowa dan New Hampshire tidak akan menghancurkan kampanyenya dalam semalam, tetapi berpotensi membuat dia kehilangan momentum politik menuju primary di negara bagian selatan.

Bagaimanapun, momentum politik tetap salah satu hal paling krusial di pemilihan umum. Hillary juga sedapat mungkin berusaha menang di dua negara bagian itu karena kemenangan Hillary hampir pasti akan membuat Sanders kehilangan momentum dan memperlebar jalan Hillary untuk menyudahi kampanye primary secepat mungkin.

Semakin lama dia bertarung dengan Sanders, semakin muncul kekhawatiran Sanders akan mendorong Hillary untuk mengubah posisi politiknya menjadi lebih kiri yang berpotensi melukainya di mata pemilih independen pada pemilihan umum 8 November.

Selain itu, kampanye primary yang panjang akan membuat Hillary kehilangan waktu dan dana kampanye yang diperlukan untuk mempersiapkan kampanye pemilihan umum yang diperkirakan akan sangat ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com