Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Server" Mata-mata Indonesia Ditemukan di Australia

Kompas.com - 26/01/2016, 17:41 WIB

Damon justru merujuk pertanyaan itu kepada direktur pemasaran perusahaan di London.

Pada hari Senin (25/1/2016), Kedutaan Besar Indonesia di Canberra juga dihubungi, tapi tak ada respons. Hingga saat ini (26/1/2016), belum ada tanggapan dari Badan Keamanan Cyber di Indonesia (Lembaga Sandi Negara).

Data intelijen Indonesia bocor

Selain laporan FinFisher, laporan intelijen Indonesia dari tahun lalu yang berisi daftar sejumlah aktivis kemerdekaan Papua Barat terungkap. Laporan ini mencakup mahasiswa dan pemimpin Kristen, yang masuk ke daftar aktif pengawasan.

Dokumen ini mengidentifikasi kelemahan mereka, termasuk "perempuan dan alkohol" dan "selalu mengeluh tentang kurangnya dana".

Dokumen ini juga mendaftar tujuannya, yakni untuk "menekan dan memecah gerakan pro-kemerdekaan itu".

Adam Molnar, dosen teknologi mata-mata dan hukum di Universitas Deakin, mengatakan, ada sangat sedikit transparansi dan pengawasan hukum terhadap alat bantu mata-mata yang kuat seperti FinFisher.

"Saya pikir itu memotong jantung masalah. Ada begitu sedikit transparansi dalam ruang ini, ada banyak rahasia dan saya pikir kita perlu memperbaiki itu sedemikian rupa sehingga warga bisa menyadari jenis layanan yang digunakan pemerintah mereka," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com