Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/01/2016, 07:30 WIB
EditorEgidius Patnistik
WASHINGTON, KOMPAS.com — Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah merilis video hitam-putih, yang menunjukkan sebuah kapal pengawal revolusi Iran menembakkan roket-roket ke dekat kapal-kapal perang Amerika, termasuk kapal induk USS Harry S Truman, yang berada di Selat Hormuz. Video itu direkam dari sebuah helikopter Amerika pada 26 Desember 2015.  

Pada tanggal 31 Desember, Iran membantah bahwa kapal pengawal revolusi telah meluncurkan roket seperti yang dikatakan pihak AS. Juru bicara Garda Revolusi menyatakan, tuduhan "yang tidak benar" itu adalah perang psikologis.

Angkatan Laut Amerika mengatakan, radar rekaman inframerah menunjukkan bahwa kapal serbu cepat Iran meluncurkan beberapa roket "di dekat" USS Harry S Truman, kapal perusak rudal USS Bulkeley, kapal angkatan laut Perancis FS Provence, dan kapal-kapal komersial di jalur yang sibuk tersebut pada 26 Desember.

Sengketa itu menandai ketegangan yang sedang berlangsung antara AS dan Iran, walaupun tahun lalu keduanya menyepakati perjanjian internasional untuk mengekang program nuklir Iran.

Video berdurasi 30 detik ini diambil oleh helikopter Seahawk. Angkatan Laut AS mengatakan bahwa roket-roket ini ditembakkan "di tengah jalur lalu lintas maritim yang telah beroleh pengakuan internasional" saat USS Harry S Truman dan kapal-kapal lainnya sedang melewati Selat Hormuz menuju ke arah Teluk.

Militer AS pada tanggal 29 Desember memublikasikan peristiwa tersebut. Seorang juru bicara Pusat Komando AS pada waktu itu mengatakan bahwa tindakan Iran "sangat provokatif, tidak aman, dan tidak profesional", dan mempertanyakan komitmen Iran atas keamanan jalur air yang penting untuk perdagangan internasional tersebut.

Pusat komando AS juga mengatakan bahwa ketika itu Iran memberikan notifikasi hanya 23 menit sebelum menembakkan roket-roketnya. USS Harry S Truman dan dua kapal perang lainnya merupakan bagian dari koalisi yang dipimpin AS yang mendukung serangan udara terhadap kelompok Negara Islam atau ISIS di Irak dan Suriah.

Iran dan enam negara lainnya, termasuk Amerika Serikat, mencapai kesepakatan pada Juli. Dalam kesepakatan AS, Uni Eropa dan PBB akan menghapus sanksi-sanksi tertentu terhadap Teheran sekiranya Iran menerima pembatasan atas program nuklirnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Reuters
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke