Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasang Surut Hubungan Iran dan Arab Saudi

Kompas.com - 05/01/2016, 08:38 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

Sumber Reuters

Di tahun 2001, Raja Fahd secara khusus mengirimkan ucapan selamat kepada Khatami yang kembali terpilih untuk periode kedua. Puncak keharmonisan kedua negara ditandai dengan penandatanganan pakta keamanan pada April 2001.

Perang Irak dan masalah nuklir Iran

Kedua negara kembali saling mencurigai pasca tumbangnya rejim Saddam Hussein di Irak. Kaum Syiah di Irak bangkit secara politik dan menjadi condong berafiliasi ke Iran.

Hal itu  memicu kegelisahan Saudi. Riyadh semakin risau setelah Teheran meluncurkan program senjata nuklirnya yang memicu kekhawatiran Saudi bahwa Iran berambisi untuk memperluas pengaruhnya di Timur Tengah dan memperkuat populasi pemeluk Syiah.

Pada Januari 2007, diplomat Saudi memberitahu utusan Iran bahwa program nuklir Iran membahayakan kawasan yang sebebarnya sudah rawan.

Revolusi Arab 2011

Saudi secara khusus mengirimkan pasukannya untuk menumpas kelompok oposisi pemeluk Syiah di Bahrain. Negeri kaya minyak itu jelas-jelas khawatir oposisi Bahrain berpotensi bersekutu dengan Iran jika berhasil merebut kekuasaan.

Kabel diplomatik Wikileaks membocorkan bahwa Raja Abdullah mendesak Amerika Serikat untuk mengambil tindakan tegas terhadap program nuklir Iran, bahkan kalau diperlukan dengan menggunakan kekuatan militer.

Saudi menuduh warga pemeluk Syiah di bagian timur Saudi bersekutu dengan Iran untuk menimbulkan huru hara perpecahan di negeri itu.

Proxy war 2012- sekarang

Pasca Revolusi Arab bisa dikatakan kedua negara telah terlibat konflik tidak langsung (proxy war). Saudi menjadi pendukung utama kelompok pemberontak yang anti Presiden Bashar al-Assad di Suriah. Iran sendiri dikenal sebagai sekutu loyal rejim Assad. Saudi menuduh Assad melancarkan genosida terhadap warganya sendiri. Iran balik menuduh Saudi mendukung gerakan terorisme. 

Bulan Maret 2015, Saudi melancarkan serangan militer terhadap kelompok pemberontak Huthi yang pro-Iran di Yaman. Riyadh menuduh rejim Teheran mendukung kudeta yang dilakukan kelompok militan ini terhadap rejim yang sah di Yaman. Teheran balik menuduh bahwa serangan militer Riyadh menewaskan banyak warga sipil di Yaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com