Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan di Malaysia, 19 Orang Ditangkap

Kompas.com - 14/07/2015, 08:13 WIB
KOMPAS.com — Kepolisian Malaysia menangkap 19 orang terkait kerusuhan di Low Yat Plaza, Kuala Lumpur, yang dilaporkan dipicu oleh pencurian telepon genggam dan kemudian diduga dibumbui dengan sentimen rasial.

Kepolisian mengatakan, mereka ditahan untuk memudahkan penyelidikan atas kerusuhan yang menyebabkan salah satu mal populer di Kuala Lumpur itu sempat ditutup. Beberapa orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Sejumlah pihak khawatir, kerusuhan dilandasi sentimen rasial yang merupakan masalah sensitif di Malaysia. Namun, Perdana Menteri (PM) Najib Razak buru-buru meminta warga untuk tidak memandang insiden itu dari kacamata rasial.

"Saya ingin menekankan bahwa kasus-kasus seperti ini biasanya akan dilihat dari perspektif rasial. Pada akhirnya, tindakan kriminal diberi pertimbangan rasial. Ini tidak boleh terjadi di negara kita," kata PM Najib sebagaimana dilaporkan kantor berita Bernama.

Mal ditutup lebih awal

Kerusuhan di Low Yat Plaza bermula pada Sabtu (11/7/2015) ketika seorang pemuda dilaporkan mencuri sebuah telepon genggam. Ia kemudian dikejar, dibekuk, dan disiksa oleh para pedagang di sana sebelum diserahkan kepada polisi, seperti dilaporkan media di Malaysia.

Namun, teman-teman pemuda tersebut menyerbu mal dan menyerang toko yang karyawan-karyawannya diketahui membantu menangkap sang pemuda.

Pada Minggu malam, sekitar 200 orang berkumpul di pusat perbelanjaan itu sehingga polisi memerintahkan agar mal ditutup lebih awal.

Polisi bahkan sudah melarang siapa pun, termasuk wartawan, masuk ke kawasan di sekitar mal. Namun, orang-orang kembali berkumpul di sana pada Senin dini hari, dan terjadi lagi perkelahian di antara dua kelompok.

Insiden di mal tersebut terjadi di tengah penyelidikan kerugian yang dialami perusahaan investasi negara, 1MDB, dan penyelidikan tentang dugaan dana sekitar 700 juta dollar AS mengalir ke rekening pribadi PM Najib Razak dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan 1MDB.

Najib menegaskan, ia tidak menggunakan uang publik untuk kepentingan pribadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com