Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa di Baltimore Menyebar ke Berbagai Kota di AS

Kompas.com - 30/04/2015, 14:16 WIB

BALTIMORE, KOMPAS.com — Aksi protes menentang tindakan polisi yang diduga menyebabkan seorang pemuda kulit hitam meninggal dunia berlangsung di sejumlah kota di Amerika Serikat. Demonstrasi ini merupakan buntut dari unjuk rasa di kota Baltimore, tempat insiden itu terjadi.

Di New York, ratusan orang berkumpul di Union Square. Mereka menyerukan, "tidak ada keadilan", "tidak ada perdamaian", serta "tangan di atas, jangan tembak". Sedikitnya, 60 orang ditangkap polisi saat mereka menggelar protes.

Unjuk rasa menentang aksi polisi juga terjadi di kota-kota besar lain, seperti di Washington DC, Boston, dan Minneapolis.

Sementara itu, Departemen Kehakiman AS telah memulai penyelidikan kematian seorang pemuda kulit hitam bernama Freddie Gray di dalam tahanan kepolisian Baltimore. Dia diketahui meninggal akibat menderita cedera punggung setelah ditahan polisi.

Sejumlah saksi mata mengatakan, beberapa polisi mendekati Gray pada 12 April lalu. Tanpa diketahui sebabnya, Gray berlari menjauhi polisi-polisi tersebut.

Kemudian, sekitar pukul 08.40 waktu setempat, Gray ditangkap di Jalan Presbury, Baltimore. Selang 15 menit kemudian, sebuah mobil mengangkut para polisi dan Gray dalam kondisi sadar dan berbicara. Namun, pada pukul 09.24, polisi meminta bantuan paramedis untuk membawa Gray ke rumah sakit.

Gray dimakamkan pada Senin (27/4/2015). Seusai pemakaman, terjadi aksi unjuk rasa menentang tindakan polisi berlangsung di depan balai kota Baltimore. Namun, aksi itu disusul kerusuhan, pembakaran, dan penjarahan, yang terjadi secara masif di kota itu.

Pemerintah kota kemudian menerapkan jam malam yang diberlakukan pukul 22.00 hingga 05.00. Namun, massa menolak kebijakan itu dan justru menggelar pawai di jalan-jalan kota Baltimore.

Peristiwa kerusuhan yang dipicu oleh masalah antara polisi dan warga kulit hitam terjadi di kota Ferguson, negara bagian Missouri, pertengahan 2014 lalu. Sejak itu, sejumlah insiden serupa beberapa kali berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com