Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Kecam Penembakan Polisi di Kota Ferguson

Kompas.com - 13/03/2015, 14:54 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Barack Obama mengatakan "tidak ada ampun" untuk berbagai aksi kriminal yang terjadi di Ferguson, Missouri. Pernyataan ini keluar sehari setelah dua petugas polisi ditembak dalam sebuah protes di kota itu.

Obama mengatakan para pemrotes itu "menyampaikan keluhan yang sah" namun menggambarkan aksi penembak itu sebagai "kriminal" yang harus ditangkap.

'Saya pikir apa yang terjadi di Ferguson adalah protes yang wajar. Tapi tidak ada ampun bagi aksi kriminalitas, "kata Presiden Obama dalam program "Jimmy Kimmel Live" di stasiun televisi ABC.

"Siapa pun melepaskan tembakan, mereka adalah penjahat," tambahnya.

Ketegangan memuncak di Ferguson sejak Agustus dan meningkat pada November setelah dewan juri menolak mengadili seorang polisi Darren Wilson atas pembunuhan Brown.

Pada Kamis, para pengunjuk rasa menyalakan lilin untuk mengenang semua korban kekerasan. Mereka kemudian berbaris ke kantor polisi sambil memukul drum dan bernyanyi.

Polisi di tempat kejadian menjaga jarak mereka dari pengunjuk rasa dan menghindari penggunaan kekuatan besar, lapor wartawan BBC Franz Strasser dan David Botti di Ferguson.

Tidak seperti demonstrasi-demonstrasi sebelumnya, kali ini polisi tidak terlihat menggunakan perlengkapan anti hura-hara.

Polisi Ferguson untuk sementara menyerahkan tanggung jawab pengamanan aksi protes ini kepada polisi negara bagian dan polisi daerah.

Penembakan itu terjadi pada Rabu (11/3/2015) dalam sebuah protes yang terjadi setelah pengunduran diri Kepala Polisi Ferguson, Thomas Jackson.

Aksi protes berlanjut pada Kamis tetapi berlangsung tanpa diwarnai insiden, dan kedua polisi yang terluka akibat tembakan itu telah diperkenankan meninggalkan rumah sakit.

Ini merupakan protes terbaru dari sekian banyak aksi unjuk rasa di kota itu semenjak polisi menembak mati Michael Brown, seorang remaja kulit hitam yang tidak bersenjata, tahun lalu.

Kepala Polisi Ferguson, Thomas Jackson diberhentikan sepekan setelah muncul laporan federal yang menuduh kepolisian kota itu melakukan bias rasial. Para pemrotes berkumpul di luar kantor polisi setelah pengunduran diri Jackson diumumkan.

Salah seorang polisi ditembak wajahnya, sementara lainnya terluka di bahu ketika para demonstran membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com