Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis Berpenghasilan Rp 18,6 Juta Sebulan!

Kompas.com - 04/03/2015, 15:00 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - Tidak hanya di Indonesia, di Tiongkok pun, mengemis ternyata merupakan profesi yang bisa diandalkan. Jumlah uang yang diterima cukup besar sehingga orang rela berpura-pura menjadi pengemis miskin dengan disabilitas. Aksi pura-pura ini sudah dilakukan bertahun-tahun oleh seorang pria berusia 46 tahun yang bernama Li.

Pada 16 Februari 2015, saat meminta-minta di kereta bawah tanah jalur 5, di Beijing, Tiongkok, Li ditangkap polisi. Ia dikenai tuduhan mengganggu ketertiban umum. Usut punya usut, polisi mendapati bahwa Li adalah orang yang cukup kaya. Ia memiliki rumah di Beijing.

Dari aksinya mengemis di kereta bawah tanah, Li mendapatkan penghasilan 9.000 yuan atau Rp 18,6 juta per bulan. Ia menyampaikan kepada polisi, dirinya berpura-pura menjadi pengemis dengan disabilitas karena bisa mendapatkan uang lebih banyak ketimbang hanya menjadi pengemis normal. ”Pengemis dengan disabilitas dapat mengantongi 300 yuan (Rp 621.000) setelah menyusuri keseluruhan kereta,” tuturnya.

Seperti ditulis globaltimes.cn, Li selalu mulai beroperasi dari stasiun yang sama. Ia lantas masuk ke toilet untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian lain yang lusuh dan jelek. Penampilannya benar-benar menyerupai pria tunawisma yang malang. Dengan kata lain, setelah Li berganti pakaian, tidak ada orang yang menduga dirinya adalah pemilik properti di Beijing, kota yang harga propertinya terus meningkat.

Menurut polisi, Li terkenal kejam terhadap sesama ”pengemis” yang ditemuinya di dalam kereta. Tanpa ampun, Li tega menyakiti para pesaingnya tersebut. ”Jika para pengemis dengan bayi-bayi mereka datang, saya akan mematahkan kaki mereka. Tidak ada seorang pun yang berani datang,” tutur Li. Sikap keras terhadap pengemis lain dilakukan Li karena dia sadar bahwa hanya dengan cara itu penghasilannya bisa terus dipertahankan. (ATO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com