Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok-kelompok Militan di Asia Selatan Iri terhadap ISIS

Kompas.com - 27/01/2015, 15:07 WIB

"Khadem telah memberi mereka tempat penampungan di Kajaki, dan mereka berkeliling untuk mencoba merekrut warga desa. Namun, warga takut akan kebangkitan Taliban," ujar Haji Naseem, tokoh setempat lainnya.

Taliban, yang seperti Al Qaeda juga khawatir dengan kebangkitan kekuatan saingan, menyangkal keberadaan kelompok Helmand.

"Tidak ada kelompok seperti itu di sini. Itu propaganda negara," ujar Qari Yousuf Ahmadi, juru bicara Taliban untuk wilayah selatan.

"Pasukan negara telah menderita kehilangan besar, dan mereka mencoba menciptakan riak-riak di antara Taliban untuk menutupi kegagalan mereka."

Bagi Afganistan, perpecahan di antara Taliban dapat disambut dengan baik saat pasukan pemerintah mencoba mencegah pemberontak mengambil keuntungan dari perginya sebagian besar pasukan asing.

Namun, kebangkitan ISIS adalah ketakutan di wilayah tempat ide-ide baru yang radikal dapat menyebar di antara populasi muda dan pria bersenjata yang tidak memiliki pekerjaan.

"Eksistensi pendukung-pendukung ISIS ini merupakan kekhawatiran besar bagi kami, dan kami akan melakukan apa saja untuk menghentikannya di Helmand sebelum menyebar ke provinsi-provinsi lain," ujar seorang pejabat keamanan senior Afganistan.

Pembunuhan tiruan

Ideologi ISIS menyebar di luar Afganistan dan Pakistan. Di Banglades, polisi telah menangkap delapan pria atas dugaan hubungan dengan ISIS dalam setahun terakhir, termasuk seorang pria yang diidentifikasi sebagai koordinator regional dan seorang warga negara Inggris yang dituduh merekrut orang-orang di Banglades untuk bertempur di Timur Tengah.

India, dengan populasi Muslim terbesar ketiga di dunia, telah melarang ISIS bulan lalu, beberapa hari setelah mereka menahan seorang insinyur yang mengelola akun Twitter populer yang mengagung-agungkan kelompok militan itu.

Dengan meniru metode-metode ISIS, sekelompok loyalis lokal pada bulan ini mengunggah video yang memperlihatkan pemenggalan seorang tentara Pakistan, sebuah taktik propaganda yang sampai saat ini masih langka di wilayah tersebut.

Di Kabul, sekelompok mahasiswa membentuk kelompok bawah tanah pendukung ISIS.

Di Pakistan, grafiti memuji ISIS telah terlihat di beberapa wilayah. Pasukan-pasukan keamanan juga menahan pria yang mereka yakini merupakan komandan AS di negara itu serta dua kaki tangan yang terlibat dalam merekrut dan mengirimkan pejuang ke Suriah.

Namun, contoh-contoh ini masih terisolasi.

ISIS bersaing dengan Al Qaeda, yang berafiliasi dengan Taliban, untuk memimpin jihad global, dan telah mengembangkan jaringannya di luar Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, Afganistan atau Pakistan belum ada dalam pidato-pidato para pemimpinnya.

"Ancaman ISIS di Pakistan jelas merupakan sesuatu untuk diwaspadai, dan setiap orang harus waspada. Namun, sepertinya hal itu terlalu dibesar-besarkan saat ini," ujar seorang diplomat Barat di Islamabad. "Coretan di dinding yang mendukung grup tertentu tidak berarti ada kehadiran nyata grup tersebut."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com