Pengacara dari Brisbane ini mengatakan, seharusnya AFP tidak bekerja sama dengan pihak berwajib Indonesia karena ancaman hukuman atas kejahatan narkoba di Indonesia adalah hukuman mati.
Terbongkarnya upaya penyelundupan lebih dari 8 kg heroin dari Bali ke Australia pada tahun 2005 silam berhasil dilakukan pihak berwajib Indonesia karena informasi yang diterima dari pihak AFP.
Karena itu, Myers mengatakan, Perdana Menteri Tony Abbott harus mengutip peran yang dimainkan AFP dalam membongkar jaringan penyelundup narkoba Bali Nine, demi menyelamatkan nyawa Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Setelah pihak berwajib Indonesia mengeksekusi 6 terpidana mati kasus narkoba, Minggu (18/1/2015), kini kekhawatiran atas nasib dua terpidana mati asal Australia itu semakin menguat.
Pemerintah Indonesia secara tegas menyatakan akan tetap melanjutkan eksekusi terhadap semua terpidana mati kasus narkoba, sebanyak 64 kasus tahun ini.
"Dia menghubungi saya sebelum Scott meninggalkan Australia karena ia khawatir anaknya memiliki paspor dan tiket ke luar negeri," jelas Myers.
"Kalau begitu, kata saya waktu itu, saya akan hubungi seorang kenalan di kepolisian. Dan itulah awal dari segalanya," katanya.
Perwakilan AFP di Bali, Paul Hunniford, kemudian menulis laporan tiga halaman kepada pihak berwajib di Indonesia.
"Isi surat itu lebih kurang mengatakan bahwa langkah apa pun yang akan diIakukan pihak berwajib Indonesia, kami akan terima. Jadi, sama saja dengan mengundang pihak berwajib Indonesia (untuk menangkap warga Australia)," kata Myers lagi.
Myers berargumen, keterlibatan AFP ini seharusnya bisa menjadi faktor meringankan yang akan menyelamatkan nyawa Chan dan Sukumaran.
"Saya khawatir ini yang menjadi satu-satunya harapan sekarang karena saya dengar perdana menteri dan menlu telah memohon kepada Indonesia, tetapi tampaknya permohonan itu sampai ke telinga yang tuli," katanya.
Dari 9 anggota Bali Nine, hanya 2 orang yang divonis mati dan telah berkekuatan hukum tetap. Grasi Sukumaran pun telah ditolak, tetapi eksekusinya masih harus menunggu keputusan grasi Andrew Chan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.