Seorang pria asal Liberia, yang diketahui sebagai orang pertama yang didiagnosa terjangkit virus ebola di Amerika Serikat, meninggal di Rumah Sakit Texas, Rabu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, virus Ebola menyebar secara signifikan di Liberia. Ribuan kasus baru diprediksi bakal bermunculan dalam beberapa pekan ke depan.
Menurut perhitungan terakhir yang dilakukan WHO, wabah ebola telah menewaskan 3.865 orang, dari 8.033 orang yang dinyatakan terinfeksi ebola pada tahun ini.
Wabah ebola tersebut, terutama terjadi di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea. WHO mengatakan, metode konvensional untuk mengendalikan wabah Ebola tidak banyak berpengaruh.
Sejumlah organisasi yang memerangi wabah ini, kata WHO, perlu meningkatkan upaya mereka "tiga sampai empat kali lipat".
Tidak hanya di Afrika, kekhawatiran akan menyebarnya virus ebola di kawasan negara-negara Barat, mulai dirasakan ketika seorang pasien di Amerika Serikat terdiagnosa terjangkit virus ebola.
Sebelumnya, seorang pasien di Spanyol juga diketahui terinfeksi virus ebola. “Kasus sporadis seperti ini tidak dapat dihindari di Eropa. Tetapi, risiko terjangkitnya wabah tersebut masih sangat rendah,” ujar Direktur Regional WHO Zsuzsanna Jakab
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.