Puluhan ribu pengunjuk rasa telah menarik diri pada Minggu malam, setelah pemimpin eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying meminta massa segera meninggalkan jalan-jalan di kota, sehingga kantor-kantor pemerintahan dapat dibuka kembali.
Banyak dari pengunjuk rasa yang mengindahkan peringatan tersebut. Namun, ratusan lainnya, yang kelelahan karena berunjuk rasa, tetap berada di lokasi utama unjuk rasa di pusat kota Admiralty. Ratusan pengunjuk rasa lainnya juga tetap bertahan di sepanjang pelabuhan di Mongkok.
Seorang mahsiswa pemimpin unjuk rasa membantah aksi unjuk rasa yang mereka lakukan terkait pemilihan umum langsung telah kehilangan momentum. Ia mengatakan, mereka akan tetap berada di jalan-jalan, meskipun pembicaraan dengan pemerintah tetap dilakukan pada pekan ini.
Tetapi, Leung telah mengeluarkan peringatan lain untuk membubarkan massa. Bahkan, Leung memerintahkan agar massa sesegera mungkin meninggalkan distrik Mongkok, yang sebelumnya telah terjadi bentrokkan.
“Untuk mencegah terjadinya kekerasan dan mengurangi jumlah korban, polisi akan mengambil tindakan pada waktu yang tepat,” ujar Leung dalam sebuah pidato di salah satu stasiun televisi. Saat itu, ia menggambarkan situasi yang beresiko tinggi tersebut.
Para pengunjuk rasa yang menyuarakan gagasan dengan terorganisir tersebut telah mendapat dukungan yang sangat kuat dari publik. Rasa simpati juga semakin timbul saat kepolisian menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa. Namun, setelah mereka menutup kota selama lebih dari satu pekan, gangguan mulai timbul.
Hari senin, seluruh aktivitas jalan raya, lalu lintas, dan kereta bawah tanah menjadi tersendat. Para pengguna transportasi yang frustasi, berjuang keras untuk dapat mencapai dan meninggalkan tempat kerja. Rute bus dibatalkan, dan terdapat pengalihan jalan.
“Mereka harus membiarkan mobil untuk melintas, sesegera mungkin. Mereka memblokir jalan,”kata Michael (25), kepada AFP, saat ia melakukan perjalanan menggunakan trem.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.