Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2014, 15:44 WIB
GAZA CITY, KOMPAS.COM — Israel mengatakan akan menerima usulan Mesir untuk melakukan gencatan senjata dengan Hamas terkait konflik Gaza. Namun, tanpa kesediaan Hamas melakukan hal yang sama, hanya sedikit harapan bisa melihat berakhirnya aksi saling serang yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 190 warga Palestina di Gaza.

Kabinet Israel bertemu pada Selasa (15/7/2014) pagi dan menerbitkan sebuah pernyataan yang mengatakan, "Kabinet telah memutuskan untuk merespons secara positif inisiatif Mesir terkait gencatan senjata pada pukul 9 pagi (waktu sempat)."

Proposal Mesir itu mendesak semua pihak untuk menghentikan permusuhan di Gaza. Proposal itu juga menyerukan pembukaan perbatasan setelah situasi keamanan stabil dan pembicaraan tingkat tinggi di antara mereka yang terlibat.

Para pejabat Hamas tidak segera menanggapi keputusan kabinet Israel itu. Namun, sebelumnya, mereka mengejek proposal itu secara terbuka. Seorang juru bicara kelompok itu menggambarkannya sebagai sebuah "lelucon".

"Kami tidak menerima surat yang menyatakan itu (gencatan senjata) dari orang-orang Mesir. Itu berarti (gencatan senjata) itu sebuah inisiatif untuk media. Itu bukan inisiatif politik," kata Osama Hamdan, juru bicara Hamas.

Kepada CNN, ia mengatakan, "Hal itu tidak benar-benar sebuah inisiatif. Itu bukan benar-benar sebuah gagasan, apa yang mereka coba lakukan adalah untuk menyudutkan Palestina dan lebih membantu Israel."

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, mengatakan, pihaknya tidak menerima permintaan formal atau informal tentang gencatan senjata tersebut. Namun, kelompok itu mengatakan, kalaupun ada, pihaknya akan menolak usulan tersebut. Mereka menggambarkan proposal itu sebagai sebuah inisiatif tentang "bertekuk lutut dan ketundukan".

Walau Hamas pesimistis, perunding Palestina, Saeb Erakat, sebaliknya optimistis. Ia mengatakan, dirinya berharap bahwa "kami dapat melihat sejumlah tanda-tanda nyata yang serius akan  kemungkinan gencatan senjata dalam 12-24 jam ke depan".

"Saya tahu beberapa pemimpin lain di Hamas yang mengatakan kami tidak menutup pintu bagi setiap inisiatif untuk gencatan senjata," katanya.

Namun, Brigade Qassam memperingatkan di akun Twitter-nya bahwa "pertempuran kami dengan musuh akan terus meningkat intensitasnya".

Hanan Ashrawi, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), mengatakan, penerimaan Israel atas proposal Mesir itu harus dilihat sebagai "langkah pertama, bukan akhir". "Kita harus berhati-hati terhadap siklus kekerasan yang terus diderita rakyat Palestina," katanya.

Presiden AS Barack Obama kemarin menyambut baik usulan Mesir itu. Obama mengatakan, dirinya berharap hal itu akan "mengembalikan ketenangan yang kita cari".

Hingga Senin, jumlah korban tewas dari hampir seminggu serangan udara Israel di Gaza telah mencapai 186 orang. Semuanya adalah warga Palestina. Sementara itu, korban luka mencapai 1.390 orang. Angka tersebut berdasarkan data pihak medis Otoritas Palestina. Jumlah korban tewas saat ini lebih besar dibanding jumlah korban tewas selama perang 2012 di Gaza.

Israel telah menegaskan bahwa serangan terhadap Hamas akan terus berlanjut selama kelompok militan itu terus menembakkan roket-roketnya ke wilayah Israel.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com