Para pemberontak pro-Rusia yang ingin mendeklarasikan kemerdekaan dari Kiev telah mengadakan pemungutan suara pada Minggu kemarin walau langkah mereka ditolak Pemerintah Ukraina dan Barat karena dinilai ilegal.
Masih belum jelas apakah hasil pemungutan suara itu dapat menyebabkan pemisahan diri wilayah itu dari Ukraina.
Para pemberontak pro-Rusia yang menyelenggarakan pemungutan suara itu mengatakan status akhir daerah itu akan dibahas kemudian. Opsinya bisa pemisahan diri atau aneksasi oleh Rusia atau tetap menjadi bagian dari Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin sejauh ini belum mengungkapkan pandangannya terkait soal itu.
Pemerintah pusat Ukraina dan Barat telah mengutuk pemungutan suara itu sebagai hal yang palsu dan merupakan pelanggaran hukum internasional. Kiev dan Barat menuduh Moskwa mengobarkan kerusuhan dalam upaya yang mungkin demi mencaplok wilayah Ukraina, beberapa minggu setelah menganeksasi Crimea.
"Lelucon itu, yang oleh para teroris disebut dengan referendum, tidak akan punya konsekuensi hukum kecuali tanggung jawab pidana untuk para penyelenggaranya," kata penjabat Presiden Ukraina Oleksandr Turchynov dalam sebuah pernyataan Senin.
Selain di Donetsk, hasil sementara juga menunjukkan mayoritas pemilih di Luhansk ingin merdeka dari Ukraina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.